Maaf Ya...

Maaf ya....


Bukanya aku sombong, bukanya ingin mengapus yang sudah tertulis
Aku cuma ingin membiasakan diri.


Maaf ya....


Kamu nggak salah sedikitpun, kamu nggak pernah bikin aku kesel.
Tapi ini semua justru karena kamu yang terlalu baik sama aku.


Maaf ya....


Kalau aku menganggap ini seperti permainan, tapi sejujurnya
Aku nggak bisa bener-bener menanggapi ini semua seperti layaknya permainan biasa
Karena aku nggak bisa nggak ikut melebur dalam permainan ini.


Maaf ya...


Mungkin kamu menganggap aku berlebihan
Tapi inilah aku sejujur-jujurnya
Aku yang sulit berkata tidak pada apapun yang kamu minta
Aku yang sulit untuk nggak fokus mendengar cerita-cerita kamu
Aku yang sulit untuk nggak ikutan capek kalo kamu capek
Aku yang sulit untuk nggak ikut campur urusan kamu
Aku yang nggak ingin ketinggalan info-info terbaru tentang kamu
Aku yang selalu ingin tau apa yang lagi kamu lakukan saat ini
Aku yang selalu ingin disapa walau hanya sekedar "hai" oleh mu


Maaf ya...


Ini semua gara-gara sikap bodoh dan kekanak-kanakan aku sendiri
Karena aku benar-benar nggak tau apa yang aku rasa sama kamu


Maafkan aku ya...

1 komentar:

  1. Masa telah bergerak meninggalkan sesuatu untuk kita kenang dan pelajari.
    Tidak sedikit hikmah yang terpetik dari jauh jarak kembara ini.

    Dan 'Maaf' adalah sebuah simbol kebesaran hati.
    Ketika nafsu enggan mengakui,
    maka nurani akan ditanyai,
    akan sebuah ketulusan yang kadang ia simpan sendiri.

    Seribu 'maaf' yang datang dari kepura-puraan tidak akan mampu menebus sebuah 'maaf' yang datang dari keikhlasan.

    Manusia adalah kumpulan salah dan lupa
    Tapi, sebaik-baik mereka adalah yang sadar dan berubah.

    'Maaf' adalah alarm hati untuk memperbaiki diri.
    'Maaf' adalah kata yang mencukupi ledakan emosi.
    'Maaf' akan menjadi kata yang terhatur bagi 'adikku' sendiri.
    Setelah khilaf yang terjadi...

    ***

    (The Forgotten)

    BalasHapus

tinggalkan kesan yah kawan-kawan