Hanya Cinta-Nya yang Abadi.....

Suatu ketika kala hati terpenuhi rasa cinta, maka ketidak tenangan mengiringi rasa cinta itu...Lantas bertanyalah jiwa yang hanif, sebagai hamba...karena Allahlah tujuan cinta tertinggi...

Karena apa kita mencinta...?
Untuk siapa kita menyimpan cinta...?, dan...
Berujung pada apa cinta yang kita semai?

ALLAH....???

Jika DIA jawabnya, tak perlulah berkata cinta itu buta, karena cinta ILLAHI menerangi segala jalan kebaikan utamanya...

Tak ada kegelapan, jika bukan kita yang menciptanya, karena DIA yang senantiasa Bijak dan selalu menjadi Penyinar kehidupan yang hakiki...Tak ada kedzaliman pada-Nya seperti halnya makhluk yang tak pernah jauh dari sikap 'dzalim'

Keabadian cinta hakiki akan bertambah kokoh dengan petunjuk-Nya tanpa si pecinta pernah beralibi dengan yang lain, demi memuaskan diri sebagai manusia yang hina...

Rabb kita telah begitu Rahiim pada kita, tak pantas bagi-Nya mendapat kesia-siaan dari makhluk-Nya, mengotori kesucian cinta dengan berma'siat pada Penganugrah cinta....

~Rahima~ diri yang berlindung pada Rabbnya untuk tidak dipalingkan dari cinta-Nya....Aamiiiin yaa Rabb....

Percaya Akan KehendakNya....

Dalam setiap relung jiwa anak manusia slalu tersimpan beribu harap untuk masa-masa depannya yang menggebu, namun butuh waktu yang dirasa sesuai..... Maka jangan ada heran yang bertanya sebab jika ada rasa yang sangat meledak berambisikan ketidak percayaan bernama sebuah 'kekecewaan' yang meledak kala harap itu pupus tak terasakan...

Sulit untuk difahami, bukan berarti tak bisa untuk dimengerti, ada masanya yang tepat untuk semua itu berwujud sempurna.....Seperti mendungnya langit, yang tak kunjung turunnya hujan, maka kadang hujan itupun turun tanpa adanya tanda mendung pada atap dunia yang membiru itu...

Tawakkal dan sabar adalah akhir tindak dari segala usaha, tanda percaya pada Allah ar-Rahiim yang Maha Tahu yang terbaik bagi seluruh hambaNya.....Semoga Allah memberi segalanya dalam waktu yang indah...

~Rahima~ diri yang terpenuhi dengan tekad, namun berusaha untuk pasrah...semoga Allah berkehendak kebaikan akan diri ini.........aamiiiiin :)

Harapan Tuk Kak Rahma...^_^


Malam itu...tepatnya jum'at malam, sehabis berbuka puasa dan shalat maghrib, ada perasaan yang mendorongku untuk ng'sms kakakku (kak Rahma), akhirnya setelah aku shalat maghrib...aku mengambil hpku, lalu ku mulai menggerakkan jari jemariku diatas keyped hp untuk bertanya kabarnya...

Beberapa menit aku mendapat balasan darinya yang isinya hanya kata2 singkat "wa'alayk salam. kbr kk kurang sehat, karena abi baru saja meninggal..."

Jelas...aku sangat ta'jub mendengar kabar duka darinya, mungkin karena hal itu, yang membuatku terdorong untuk bersi keras mengiriminya sms untuk bertanya kabar. Memang...dia bukan kakak kandungku, bahkan kami belum pernah sama sekali bertemu, hubungan kami hanya kami kuatkan dengan saling mengirim email, hubungan lewat hp, dan sejenis itu. Meskipun seperti itu, kami sangat memaknai hubungan persahabatan ini, yang insya Allah kami jalin karena Allah Ta'ala....

Aku tak tahu harus menjawab apa smsnya...karena banyak hal yang masih aku mau tahu tentangnya, tapi smsnya yang singkat itu membuatku tak kuasa untuk bertanya yang macam2, yang hendak aku tau akannya, wal hasil aku hanya menjawab untuk sekedar berbelasungkawa atas dukanya dan keluarganya...

"Innaa lillahi wa inna ilaihi raaji'uun, kakak yang sabar ya..."

Ya...hanya kata itu yang bisa aku kirim untuknya...Keesokan hariya, aku coba menghubunginya, namun hasilnya nihil...tak ada jawaban hiks...hiks...hiks... Sedih sekali, padahal sungguh...aku benar2 ingin tau keadaannya selepas peristiwa duka itu, tapi mungkin kakakku itu masih ingin sendiri, mencoba melepas dukanya dengan perenungannya, terpaksa aku harus bersabar...menanti kabarnya.

Seminggu kemudian, aku rasa keadaan mulai aman...kak Rahma udah bisa diajak bicara, akupun kembali menghubunginya, tapi lagi2 hasilnya nihil...tak ada jawaban yang aku dapati. Hal seperti itu, menambah aku disergap oleh rasa bingung sekaligus sedih, dan akhirnya timbullah berbagai pertanyaan akannya....

Terpaksa aku harus menenangkan diriku sendiri...untuk terus bersabar menunggu berita darinya (kak Rahma). Selama ini, aku selalu mendapat hiburannya kala dukaku juga kala risauku, aku juga ingin menghiburnya kala sedih dan dukanya sekalipun hanya sekedar percakapan lewat hp dan di dunia maya...

Jejak kaki yang t'lah berlalu
Semua tak selalu berjalan seiring ingin
Tapi tak perlu risau yang sudah itu
Karena semua itu pastilah mengandung hikmah
Jika dukamu itu menjadi dukaku
Maka bukankah engkau tak ingin aku berduka???
Aku...bersedih...
Kau fahami itu, wahai kakakku...
Kau jua yang selalu mengkhawatirkan akanku
Jika aku dalam keadaan tak menentu
Apakah tak ada firasat lagi dalam dirimu akan itu...
Wahai kakak, yang aku cintai...?
Beri aku tanda bahwa engkau masihlah yang dulu
Yang selalu tegar dan dapat menegarkanku
Dalam keadaan yang menghimpit sekalipun...

Masa telah membiarkan kisah berlalu
Tak ada yang dapat kita lakukan
Kecuali terus bermunajat pada-Nya
Memohon ampunan untuk yang t'lah pergi
Karena engkau adalah anak yang shalehah
InsyaAllah...yang menjadi harapan ayahmu
Tuk selalu mengirim do'a ampunan baginya
Maka bersabarlah...dan bersegeralah penuhi harapannya itu....

Kak...inni uhibbuki fillah ^____^.....

Pilihan atas Dasar Tawakkal

Cinta...adalah satu kata
Berjuta makna, mencipta beraneka rasa
Tenggelam dalam rasa
Yang tak menentu...
Benarkah atau hanya...
Menjadi perasaan peran utama
Dirinya...yang menjadi tambatan hati
Tak melulu menjelma seperti angan berharap

Adakah rasa yang masih selalu diselami
Meskipun terasa pahit
Hidup adalah sebuah pilihan...
Yang sarat akan resiko
Besarnya resiko....
Tak harus menjadi penghalang untuk melangkah

Yakinkan pada Illahi dan jadikan Dia sebagai jaminan
Kuatkan iman, teguhkan ketakwaan
Al-Hafidz lah yang tak pernah lalai
Dalam menjaga dan mengawasi makhluk-Nya

Semoga semua usaha dan do'a selalu berbuah manis untuk diri dan keluarga terutama...
Semoga...dia akan mendatangi diri dengan keridhoan dan kelapangan hati yang disisinya, kelak...
Bismillah...menyambut ajakan hangatnya, berkah-Nya yang selalu diharap dari sebuah pilihan dalam hidup ini...

Pelukis Harap Dengan Tanyanya

Tak ada masalah yag tak ada jalan keluarnya
Pasti...diri inipin mengakuinya
Namun apa harus aku bersyukur atas semuanya
Atau memang aku harus memasrahkannya

Bebatuan tajam itu membuatku tersandung sudah
Tak jelas bagaimana kisah
Hati dan jiwa terus mendesah
Usaha menyembuhkan hati yang sakit parah

Sungguh...diamku itu bukan kebisuan
Bukan juga penyesalan
Tapi suatu obat kedamaian
Yang coba aku usahakan

Semua berjalan dengan ingin
Meski akhirnya meninggalkan tanya
Tak mengapa menanti angan
Hingga tak ada lagi bimbang dan ragu

Allah...aku masih senantiasa berharap
Engkau membimbingku
Menemukan segala hal yang menyergap
Jiwa dan Egoku

Hinga saat ini, aku tak pernah tau
Sampai kapan jiwa ini hidup
Atau aku terpaksa gurau
Untuk menghibur segala gundah yang dirasa???
Bermain kepalsuan di sisi hati yang terkoyak...

Aku tunggu kepastian
Akan sebuah tanya yang selaluku ajukan
Kuharap cepat
Sehingga ketenangan dapat kuakrabi

~Rahima~ sang pelukis tanya dan harapan itu...

Do'a Buat Mas Thony (2)


Sakit...Itulah salah satu ujian buat makhluk hidup, jika bersabar maka pahala akan didapat tapi jika sebaliknya kekesalan yang direspon atas ujian tersebut, maka dosalah yang didapat...Kasih sayang itu ada, bahkan sangat melekat pada abangku yang saat ini sedang dalam pembaringan menahan sakit yang menghampirinya...

Tak pernah bosan aku berdo'a demi sembuh dan baiknya, aku juga tak pernah bisa tenang bahkan nyaris aku tak sanggup menatap kehampaan sorotan matanya, mungkin jika dia masih kecil akan menangis hebat, itulah yang terlintas dalam pikiranku, membayangkan sosok perkasanya namun tak kudapati sekarang2 ini, semenjak dia terserang rasa sakit yang membuat banyak keluarga mengkhawatirkannya selalu, tak terkecuali aku yang sangat2 khawatir...

Allah...bila Engkau dapati aku menangis karena deritanya bukan aku anggap Engkau tidak adil, bahkan sebaliknya aku anggap Engkau sangatlah bijak menyapaku dengan yang tidak pernah aku duga, aku merasa Engkau masih peduli padaku sehingga Engkau berkehendak mengujiku...Tapi jika tidak mengurangi pahalaku, ijinkanlah aku untuk meminta sesuatu demi kelegaanku sebagai adik yang senantiasa menyayanginya...

Berikanlah kesembuhan pada abang yang sangat aku cintai itu, seorang abang yang terbaik buat adik2nya, aku terutama adik perempuan yang selalu dijaganya dari hal2 yang membahayakanku, dia yang selalu berkorban untukku saat aku nakal kala kecilku, dia yang rela dimarahi orang tuaku saat aku melawan mereka, dia yang selalu ada buatku saat aku dimusuhi oleh teman2 mainku ketika kecil dulu...

Begitu banyak yang telah aku rasakan kebahagiaan karenanya, dan sekarang aku ingin membahagiakannya karenaku, setidaknya jadikanlah do'aku sebagai penolong akan hadirnya bahagia untuknya, untuk abangku tercinta ~Ahmad Fathony~

Sebentar lagi, 25 july rencananya akan dia jadikan sebagai hari yang bersejarah untuk hidupnya bersama keluarga barunya, apakah aku masih diperkenankan untuk berdo'a akan kelancaran hari bakal sejarah itu wahai Rabbiy...? Aku mungkin melupakanmu saat bahagiaku dan hanya mendatangi-Mu kala duka dan meranaku, namun untuk kali ini aku sangat butuh kepada-Mu, karena tak ada lagi yang berkuasa atas semua yang terjadi dan akan terjadi di bumi dan di langit melainkan hanya Engkau wahai Rabbiy...

Aku mohon ya Allah...Tolong beriaku kesempatan untuk menjadi adik yang terbaik buat abangku yang satu itu...

Mas Thony...semoga Allah berkenan mengabulkan inginku dan juga harapanmu, tetap jalani hidup ini dengan optimis, Allah tidak pernah lalai menjaga hamba-Nya mas, kuatkanlah dirimu meraih apa yang menjadi tekadmu mas...Ima mencintaimu, akuilah diri Ima bahwa Ima yang salah seorang yang banyak berharap baikmu selain istri dan orang tuamu yang mencintaimu tanpa kenal bosan, mengurusimu tanpa kenal lelah...walaupun Ima ga seperti mereka, tapi setidaknya Ima ingin selalu ada untukmu....

Angin...Bawalah Olehmu!!!

"Ma...Ima cape deh ma.."Keluhku pada mamaku malam itu, ketika itu jam sedah menunjukkan jarum pendeknya diangka 9, dengan udara yang aku rasakan dinginnya sangat menyengat sampai ke tulang rusukku...

"Kenapa sayang? Ima...mama sayang sekali sama ima, mama ga tega kalau siapapun yang mama sayangi, punya perasaan yang membebani dia, membuat hidupnya ga tenang, dan ima adalah salah seorang yang mama sayang. kalo ima punya masalah sedikit aja, tolong ima bagi sama mama, mungkin mama bisa bantu, setidaknya mengurangi beban ima. Mama faham banget, kalo saat2 ini adalah saat yang terberat buat ima, tapi mama yakin ima mampu melewatinya jika ima mau membuka diri ima..........dst" nasehat mamaku, yang ga bisa aku tulis semua di sini karena satu dan lain hal....

Larutnya malam mulai membawa pikiranku untuk merenung akan apa yang telah diucapkan mamaku, akupun merasa bahwa ada yang beda dari diriku, entah apa itu...aneh, ya memang...

Tinggal beberapa hari lagi, aku akan memasuki umur 22 yang seharusnya usia itu lebih matang dalam mengarungi sepak terjang kehidupan ini, tapi mengapa tanda2 itu tidak ada pada diriku ya...??? Itu kadang yang membuat aku sangat terheran-heran dengan diriku sendiri, ada apakah denganku, wahai jiwa yang lemah???

Detik demi detik terus berganti, menyisakan usia yang terus termakan oleh masa, perdebatan batin yang hebat menjadi sangat panas menguras emosi jiwa yang masih labil denga tabi'at yang tak jarang membuat orang2 disekitar menaruh prasangka, betulkah itu yang dinamakan 'EGOIS'???

Adakah yang mampu menerjemahkan kata hati manusia dengan tingkah yang tergerak, mungkin dengan perasaan atau sekedar firasat semata??? aku yakin tidak akan pernah ada, karena memang yang mengetahui keadaan seorang hamba baik yang ada di hatinya ataupun yang terlihat hanyalah Allah (pencipta manusia) semata....

Jika mereka tak bisa mengerti keadaanku dan bahkan menaruh prasangka yang kurang pas dengan yang sesungguhnya, maka jiwa ini tak mampu berkuasa mengatur prasangka yang lain. Dan jika suatu saat tuduhan2 itu menghampiri diri ini, aku memang tak mampu memberi penjelasan yang sangat logis dan ideal menurut pikiran mereka, hanya mencoba memberi pengertian...

Angin....taukah engkau kegundahan apa yang coba aku perintahkan engkau tuk membawanya pergi sampai aku merasa kelegaan sebagaimana engkau telah menjadikan aku merasa sejuk dengan hawamu yang sedang itu...? Aku hanya ingin engkau membawa jauh dari diriku, prasangka burukku pada sesamaku, sehingga aku bisa menjadi manusia yang mudah ridha dengan sikap menusia lain...Dan biar aku mudah bersikap bijak pada mereka sehingga aku tak pernah lagi dianggap egois...

Angin...kutunggu hadirmu dan membawa jauh segala yang buruk akanku...!

Mengapa???

Biarkan dia bicara tentangku
Baik jelek ataupun baik
Aku selalu menunggu
Akan sikap bijaknya

Aku...menangis, cengengkah aku???
Atau aku masih anak kecil???
Lantas apakah makna dari usiaku
Yang akan beranjak pada bilangan 22

Dimanakah aku bisa dapati pelajaran...?
Bukan pelajaran biasa...
Tapi pelajaran yang bisa membuatku tak dianggap remeh
Simple namanya, namun wujudnya sangat berarti
DEWASA...ya DEWASA...

Aku tidak mengerti
Walaupun aku terus mencari
Aku heran, juga bimbang
Manakah jiwa ramah itu???
Mengapa permusuhan yang kini disemainya???

Mereka berubah...
Karena diri inikah?
Atau memang aku yang terlalu naif?
Kuayunkan langkahku terus
Tapi mengapa tak mampu aku telusuri denga tenang
Selalu ada bayang nista yang mengikuti...?


Ima ngga bisa menganalisa semuanya..., akhirnya Allah juga yang ima mintai mohon, karena memang tak ada lagi selain Dia yang bisa kapanpun menolong hamba2-Nya tanpa kenal bosan.


~Rahima~, itu nama lengkapku, Ima nama panggilan akrabku. Konon, aku diberi nama seperti itu, karena orang tuaku menginginkan aku tumbuh menjadi anak yang selalu bisa melakukan kebaikan dan keramahan kepada siapapun, suatu ketika saat aku tanyakan pada orang tuaku mengapa mereka memberi aku nama Rahima...

Tapi maaf jika ternyata Rahima itu kini tumbuh menjadi sosok yang bahkan jauh dari harapan mereka...

Bukti Cinta Itu Ada

"Ayo kita mulai aktivitas pagi ini dengan bismillah dan karena Allah semata, ok!" Sms rutini setiap pagi hari jika aku terbangun dari tidur dari mamaku. Meskipun beliau bukan mama kandungku tapi perhatiannya tidak kalah beda dengan mama kandungku sendiri...

Entah mengapa meskipun tiap pagi aku mendapatkan sms seperti tadi tapi tepat pada hari ini (jum'at) aku rasakan bedanya, mungkin karena aku benar2 lagi merasakan lelah karena semaleman aku tak bisa sama sekali memejamkan mata dengan nyenyaknya meskipun tidak kurasakan rasa kantuk tapi badanku kurasakan sangat lemas sekali...

Aku keluar dari kamarku dan aku menuju ruang bawah, ternyata ada mamaku yang sedang asyik menikmati tilawatil qur'annya, aku duduk disamping beliau, aku ikut larut menyimak tilawah beliau, dan tatkala beliau selesai membaca qur'annya, beliaupun menyapaku "ada apa denganmu nak?" tanya lembutnya yang sangat kukagumi dari beliau, dalam keadaan apapun beliau selau bersikap lembut pada anak2nya, tak terkecuali aku...

Tanpa langsung menjawab, aku bergelayut manja di bahunya lalu kujawab "ima semaleman ga bisa tidur ma, ga tau kenapa..." Dengan pandangan yang penuh dengan kasih dan sayangnya, beliau mengusap kepalaku sambil mengatakan perkataan yang sangat bijak "kalau ada masalah, kembalikan semuanya pada Allah, dan jangan mudah putus asa, ga ada masalah yang tak ada jalan keluarnya"Begitulah beliau, salah seorang yang sangat aku kagumi meskipun aku selalu dibuatnya heran, aku adalah anak yang belum bisa mewujudkan beberapa harapannya walaupun hanya cuma satu ingin dan ga jarang pula aku mengecewakan beliau dalam banyak hal, tapi aku tidak pernah merasakan kasih dan sayangnya berkurang terhadapku...

"Ma..." suaraku terhenti, rasanya tak kuasa aku melanjutkan ucapan yang aku tak tau juga pantaskah aku mengucapakan apa yang ingin aku ucapakan itu atau tidak. Aku seolah hanya manusia yang selalu hidup sendiri, yang jarang mempunyai keberanian mengungkapkan apa yang aku rasa, yang akhirnya menyiksa diriku sendiri... seakan kita mempunyai talipati, beliau tau apa yang hendak ingin aku sampaikan padanya, semua yang aku rasakan akhirnya terungkap juga tanpa aku yang memberi tau.

Permasalahan yang akhir2 ini membayang-bayangiku setiap hari semakin menjadi saja, aku tak mengerti kenapa semua ini terjadi dalam waktu yang bersamaan, sehingga kepalaku hampir dibuat pecah karenanya, tapi syukurlah disampingku selalu ada sosok yang siap membantuku bagaimanapun keadaanku...

Karena memang mamaku adalah termasuk seorang ibu yang tak ingin melewati anak2nya dalam masalahnya sendiri, aku bangga bisa mengenalnya, walaupun aku tak tau pasti bisakah aku membalas segala budinya, iya siy beliau tidak menginginkan pembalasan dariku, beliau cukup lega jika melihat anak2nya bahagia dan bisa hidup dengan ketenangan...

Ma...aku mencintaimu selayaknya aku mencintai mama kandungku sendiri, dan dalam hati ini engkau telah mendapatkan tempat khusus, yang tak akan bisa ada yang dapat menggantikannya...

Bayang-Bayang Semu

Entah dari mana aku harus memulai kisahku, sepertinya tak ada kata yang mampu menggurat sedikit saja dari semua yang telah kualami...jika seperti itu memang, maka aku akan mencoba saja untuk melukis semua itu dengan jari jemariku diatas keybord ini...

Bisa ataukah tidak pemahaman datang tapi yang terpenting aku hanya ingin satu hal, yang tak mungkin ada yang mewakilinya, mendungnya awan yang menjadi saksi dari tragedi sesaat yang nyaris membuatku terjerembab akan kepalsuan disisi hati, yang mencoba selalu merengkuh akan keabadian, namun tak ada yang jelas kecuali hanya kesemuan yang terpatri indah dan elok...

Dia hanya mimpi bagiku, yang aku terbangun akhirnya meninggalkan kekecewaan yang tak berkesudahan dan bahkan menyisakan kenangan semu yang tak pantas terbingkai rapi dalam ingatan...

Jejak-jejak langkah kakiku mengayun dengan bebasnya sampai tiba padanya aku merasakan kejenuhan yang sangat luar biasa, tak tau sebab, maka akupun tak ingin menghiraukan tapi seakan semua itu mengikutiku tak berujung henti...

Dinginnya embun pagi dan panasnya mentari, segala hal yang seharusnya telah usai dan berakhir itu, tak bisa juga merubah suasana, lantas waktupun aku ajukan tanya...dapatkah aku jawabannya??? kendati aku harus menanti, tak mengapa...Asal aku mendapatkan hikmah dari kepuasan selama diri terkurung dengan rasa penasaran...

Ukiran Dari Ketulusan

Untuk yang Terkasih...

Walau sayap cintaku telah terobekkan...aku,tetaplah aku. Yang hanya ingin mencintaimu dengan kesederhanaanku tanpa pernah kusisipi sebuah hiasan yang akan mengecewakanmu kelak...Cinta ini bagiku adalah aliran darahku, yang tak ingin aku hentikan...Ingin aku selalu menjaganya....Sepenggal puisi cinta tertuliskan atas dasar ketulusan, terukir dalam penghayatan, dan khidmat mencoba menelisik makna...

Sang kekasih tak lagi dalam kedamaian cintaku...rengkuhan kasih sayang ini hambar sudah...berlalu tanpa permisi, jika semua hanya untuk-Nya, tanyapun melintas, pikiran bekerja, imajinasi melayang...tak teungkap jelas akan sebuah kisah....

Deritanya adalah derita yang tak terbandingkan...mutiara hikmah hingga sanggup...bisakah atau hanya terhempas tanpa makna...



~Rahima~, yang terlahir dengan cinta kasih

Kekuatan Syair

Masyarakat Arab di zaman kuno (jahiliyah) sangat menghormati seseorang jika ia memiliki dua keahlian, pertama bergulat dan kedua bersyair. Dapat dipastikan jika ada seorang yang menjadi jawara dibidang tersebut maka tak pelak ia akan menjadi kebanggaan kabilahnya. Intinya masyarakat di jazirah Arab saat itu menggangumi dua hal yang menjadi paradoks yaitu kekuatan dan kelembutan.

Sesudah agama Islam menyebar di gurun pasir tersebut, kekuatan para penyair pun tenggelam. Para penyair begitu terpesona dengan gaya bahasa Al- Quran sehingga tidak mampu menciptakan sebuah karya syair yang bermutu.

Berabad kemudian ketika Islam sudah menjadi kekuatan yang mapan di Timur dan Barat muncullah banyak sastrawan terkemuka. Formula ilmu Balaghah menjadi jalan perentas munculnya syair-syair bermutu dari zaman itu.

Seorang Profesor bahasa Spanyol dan Portugis di Yale University bernama Maria Rosa Menocal dalam bukunya “Sepotong surga di Andalusia” yang menceritakan suatu masa lebih dari tujuh abad ketika Muslim, Yahudi dan Kristen hidup bersama dalam atmosfir toleransi. Andalusia (Spanyol dan Portugal sekarang) menjadi suatu tempat yang didalamnya literatur, sains, dan seni berkembang dengan pesat.

Ia menuliskan bahasa Arab melalui syair menjadi kekuatan yang menarik bagi komunitas lainnya di Andalusia. Mengutip suara hati Paul Alvarus, sorang tokoh vokal pada tahun 855 M di Kordoba tepatnya 144 tahun sesudah Thariq bin Ziyad mendarat di jazirah Iberia. “Orang-orang Kristen sangat senang membaca berbagai syair dan roman Arab. Mereka mempelajari para teolog dan filosof Arab, bukan untuk menolak pemikirannya, melainkan untuk mengetahui tata bahasa Arab yang benar dan indah…..”

Syair dan sains adalah dua hal yang berlawanan namun sesungguhnya saling melengkapi. Umar Kayyam seorang matematikawan ulung dizamannya sekarang ini lebih terkenal sebagai seorang sastarawan karena jejak yang ia tinggalkan.

“Bersyairlah karena ia melembutkan hati.”

Dalam syair terdapat kekuatan tersembunyi, ia bisa melenakan namun ia juga memiliki kemampuan untuk membakar semangat.

sebatang palem tegak berdiri di tengah perkebunan Rusafa,
lahir di Barat, jauh dari tanah leluhurnya
ku berkata kepadanya : Betapa miripnya kau dan aku,
terpencil dan terbuang
terpisah jauh dari keluarga dan teman.
kau t’lah tumbuh di tanah terasing bagimu;
dan aku, sepertimu, jauh dari kampung halaman

Abdul Al-Rahman penerus dinasti Ummayyah di Andalusia di usianya yang lanjut menulis sebuah puisi yang indah dan singkat, tapi menyentuh hati, sebuah ode tentang pohon palem. Mengenang kehidupannya sebagai satu-satunya orang yang selamat dari pembantaian kejam seluruh keluarganya ketika kekuasaan Ummyyah terganti oleh Daulah Abbasiyyah. Meski Abdul Al-Rahman bukan penulis ahli namun warisannya sama penting dengan sejarah Andalusia itu sendiri untuk menyimpan kenang-kenangan dari para leluhur.

Dulunya ia seorang pemuda pemberani yang melarikan diri dari kejaran pendukung Daulah Abbasiyah secara maraton dari Damaskus menembus Afrika hingga mendarat di Andalusia. Ia menghabiskan tiga dasawarsa untuk mengubah sebuah kota kecil menjadi ibukota dari dunia yang berperadaban dan makmur. Kota ini bernama Kordoba bahkan hingga saat ini ketika ia tak lagi menjadi bagian dari Darul Islam.

“Seorang pejuang yang hanya mengetahui satu sisi kekuatannya akan mudah dikalahkan, teguh dalam prinsip dan lembut dalam perasaan adalah sifat pejuang terbaik”

matanya menangis pilu
ia menoleh kebelakang, melihat lagi pada mereka
ia melihat pintu-pintu terbuka dan gerbang-gerbang tanpa perikatan
serambi-serambi kosong tanpa tirai atau penutup
dan tanpa elang-elang, elang-elang tlah berganti bulu

Ego Yang tak Mudah terkendalikan

Layar komputer tampak melebar dan buram
Jari-jari tangan melangkah di atas keyboard
Namun pikiran membuat tangan berhenti melangkah
Menunggu pesan yang dikirim dari jaringan otak
Hati gemas ingin berkata
Namun sayang hati tak punya mulut
Hanya mampu merasakan
Dalamnya suatu ungkapan
Mulut hanya mampu menunggu perintah
Untuk mengucapkan satu patah kata
Namun begitu berat terucap
Jika hati tidak mengizinkan...

Apakah gerangan yang ingin disampaikan otak dan hati?
Apakah diskusi kalian sudah selesai?
Dapatkan jari jemari ini melangkah sekarang?
Ataukah harus tertunda lagi?

Aku tidak mengetahui apa yang sedang terjadi denganmu namun aku mencoba meraba hati dan pkiranku, karena apa yang telah aku lakukan mungkin telah benyak mengganggumu, sehingga kau mulai bosan dengan segala tingkahku dan kehadiranku dalam hidupmu...

Mungkin kau bisa berlaku kasar dengan sikap keegoisanmu, tapi sungguh,,,aku tidak dapat menyimpan apa yang sudah kamu lakukan dari sikap kasarmu, aku hanya mampu berhusnudzan bahwa dirimu telah merasakan kejenuhan yang sangat over load, sehingga untuk mendengar ucapanku saja, kau sangat berat hati...

Aku mungkin bisa fahami maksud sikapmu, tapi tidak bagi jiwaku yang mudah melemah...
Kau bisa memperlakukan aku salayaknya kemarahan telah menguasaimu, namun aku berharap tidak semua orang dapat kau perlakukan seperti itu...

Hidup tak selamanya akan bahagia dirasa, tapi justru ujian dan aral melintang itulah yang menjadikan manusia lebih bisa dewasa untuk mengendalikan diri. Dan kebanyakan manusia-manusia yang sukses itu berawal dari ujian yang datang menderanya, mereka itulah yang mampu menghasilkan karya-karya yang indah, karena mereka menciptakan karya itu bukan hanya dengan pikirannya, melainkan hatinyapun turut serta berkarya, seperti AlMutanabbiy.
Beliau mengeluarkan kata-kata bijaknya yang mampu menggugah hati orang yang membacanya ataupun mendengarnya tatkala dia terpanggang demam yang dideritanya....

Begitu banyak aku dapati karya-karya yang indah, baik berupa lukisan ataupun rangkaian kata, namun tidak semua yang aku dapati itu mampu menggugah hatiku, kecuali mereka yang menghasilkannya dari hati nuraninya, karena biarpun hati tak mampu bicara, namun ekspresi yang dihasilkannya begitu sangat dahsyat memberi pengaruh buat orang lain...

Ingin aku sampaikan rasa terima kasihku kepdamu, yang telah mau melatih jiwa yang bodoh ini, untuk tetap bertahan menerima ketidak senangannya...Hatur maaf jika tulisanku ini membuat kau menjadi semakin tak berkenan, tapi aku terpaksa menyampaikannya karena aku tak ingin orang lain tersakiti hanya karena sikap yang tak terkontrol....

Maaf Ya...

Maaf ya....


Bukanya aku sombong, bukanya ingin mengapus yang sudah tertulis
Aku cuma ingin membiasakan diri.


Maaf ya....


Kamu nggak salah sedikitpun, kamu nggak pernah bikin aku kesel.
Tapi ini semua justru karena kamu yang terlalu baik sama aku.


Maaf ya....


Kalau aku menganggap ini seperti permainan, tapi sejujurnya
Aku nggak bisa bener-bener menanggapi ini semua seperti layaknya permainan biasa
Karena aku nggak bisa nggak ikut melebur dalam permainan ini.


Maaf ya...


Mungkin kamu menganggap aku berlebihan
Tapi inilah aku sejujur-jujurnya
Aku yang sulit berkata tidak pada apapun yang kamu minta
Aku yang sulit untuk nggak fokus mendengar cerita-cerita kamu
Aku yang sulit untuk nggak ikutan capek kalo kamu capek
Aku yang sulit untuk nggak ikut campur urusan kamu
Aku yang nggak ingin ketinggalan info-info terbaru tentang kamu
Aku yang selalu ingin tau apa yang lagi kamu lakukan saat ini
Aku yang selalu ingin disapa walau hanya sekedar "hai" oleh mu


Maaf ya...


Ini semua gara-gara sikap bodoh dan kekanak-kanakan aku sendiri
Karena aku benar-benar nggak tau apa yang aku rasa sama kamu


Maafkan aku ya...

Ya...Allah

"Semua yang ada di langit dan di bumi selalu memohon kepada-Nya. Setiap waktu Dia berada dalam aktivitas-Nya"(QS. Ar-Rahman:29)
Apabila lautan bergelombang, ombak bergemuruh, dan angin berhembus kencang, para awak kapal akan berteriak: "Ya...Allah!"
Apabila musafir tersesat di tengah padang pasir, terseret jauh dari jalan, dan mengalami kebingungan mencari jalan, mereka akan berseru: "Ya...Allah!"
Apabila orang tertimpa musibah, kemalangan, dan malapetaka mengguncang, ia akan menyebut: "Ya...Allah!"
Apabila pintu ditutup di hadapan pencari kerja dan tirai-tirai ditutup di depan orang yang meminta, mereka berseru: "Ya...Allah!"
Apabila akal sudah buntu, jalan menyempit, harapan terhenti, dan tali terputus, mereka akan menyeru: "Ya...Allah!"
Apabila dunia menjadi demikian sempit dan jiwa terhimpit, niscaya manusia akan menyeru: "Ya...Allah!"
Telah kukabarkan kepadamu
segala hal seperti cercaan
Pekat dan wajah waktu lebih gelap berdebu
Lau kupanggil jelas nama-Mu
di waktu shubuh menanti
dan setiap fajar menyingsing
selalu terdengar nama-Mu terucap
Hanya kepada-Nyalah dipanjatkan kalimat-kalimat indah, do'a yang ikhlas, bisikan yang jujur, air mata yang tulus, dan ratapan derita yang membingungkan.
Hanya kepada-Nya tangan-tangan diulurkan setiap menjelang shubuh, yaitu tangan orang-orang yang membutuhkan pertolongan-Nya, tatapan mata hamba yan penuh harap, dan segudang penuh harap, dan segudang benak yang bertanya tentang banyak peristiwa.
Lisan bersenandung menyebut nama-Nya, memohon, mengharap, dan memanggil. Dengan menyebut-Nya, hati menjadi damai, jiwa terasa tenang, perasaan menjadi tentram, syaraf menjadi rileks, aka menjadi sejuk, dan keyakinan menjadi mantap. "Allah Maha Penyayang terhadap hamba-Nya" (QS. Asy-syu'ara': 19)
Allah...sebaik-baik nama, huruf terindah, ungkapanterjujur, dan kata yang paling bernilai. "Apa kamu mengetahui ada sesuatu yang setara dengan Dia(yang atut disembah)" (QS. Maryam: 65)
Allah...bagi-Nya kekayaan dan keabadian, kekuasaan dan kekuatan, keagungan, kemampuan, dan kebijaksanaan. "Milik siapakah kekuasaan pad hari ini (hari kiamat)? (kekuasaan) hanyalah milik Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa." (QS. Al-Mu'min: 16)
Allah...bagi-Nya kelembutan, pertolongan, keringanan, bantuan, kasih, dan kebaikan. "Apa pun nikmat yang kalian terima, semuanya berasal dari Allah." (QS. An-Nahl: 53)
Allah...Sang Pemilik segala keagungan, kebesaran, kewibawaan, dan kesombongan.
Sekalipun kami meukiskan keagungan-Mu dalm goresan
Sbagai tanda kesucian yang mempererat jiwa
Engkau tetap Yang Teragung
dan tempat segala yang bermakna
Ya...Tuhan, hanya pada keagungan-Mu
Segalanya meluas.
Ya...Allah, jadikanlah ladang derita sebagai tempat yang nyaman, balasan kesedihan sebagai hal yang menggembirakan, dan saat ketakutan sebagai rasa yang aman. Ya...Allah, sejukkan gelora hati dengan salju keyakinan, dan padamkan gejolak api jiwa dengan air keimanan.
Ya...Tuhan, berikan rasa kantuk sebagai kenyamanan bagi mata yang tak dapat terpejam tidur. Berikan rasa damai bagi jiwa-jiwa yang resahdan berikan kemenangan yang dekat.
Ya...Tuhan, tunjukkanlah penglihtan ini menuju cahaya-Mu, arahkanlah kesesatan menuju jalan-Mu, dan bimbinglah orang yang tergelincir menuju petunjuk-Mu.
Ya...Allah, lenyapkan segala keraguan dengan cahaya mentri di ufuk timur. Hancurkan segala kebathilan yang bersarang di dalam nurani dengan pasukan kebenaran dan pukul mundur tipu daya syaithon dengan sejumlah pasukn penolong-Mu.
Ya...Allah, hindarkan kami dari segala kesedihan, hilangkan kesengsaraan, dan jauhkan segala kegelisahan dari jiwa-jwa kami.
Kami berlindung kepada-Mu dari segala ketakutan kecuali hanya takut kapada-Mu. Kami berlindung dari ketergantungn, kecuali hanya bergantung pada-Mu. Kami berlindung dari kepasrahan, kecuali hanya pasrah kepada-Mu. Kami meminta hanya kepada-Mu, memohon pertolongan hanya kepada-Mu. Hanya Engkau Tuhan kami, yang memberi segala kenikmatan dan pertolongan.

Rasa Syukurku Bersama Harapanku...

Kata maupun sikapku...
Telah begitu banyak membuat mereka terluka
Tapi...betapa hebatnya mereka
Yang selalu membuka pintu maaf
Membentang peluk akan kasih sayang
Akan arti cinta dan ketulusan orang tua
Yang tak kan pernah ada yang mampu menilainya...
Dengan nominal apapun mata uang

Aku...merasa amat bersyukur...
Ketabahan...tauladan mereka...
Selalu yang kubanggakan
Tak banyak yang telah kuperbuat tuk mereka...
Mengukir senyum bahagia akanku
Tak sedikit pula aku torehkan luka di hati mereka...
Tapi tak pernah sedikitpun mereka menampakkan kesedihan...

Betapa ku sangat rasakan....
Kedurhakaanku pada mereka...
Sedang mereka selalu meridhai langkahku...
Do'a baiknya slalu terucap tulus untukku...

Betapa aku amat bersyukur tak terhingga...
Memiliki mereka...
Diusia senja mereka, ada satu ingin
Yang belum sempat kuwujudkan...
Allah...beri aku kesempatan untuk wujudkannya...
Aku ingin menenangkan mereka...
Dengan kebahagiaanku sebagai buah hati...
Yang selalu mereka kasihi...

Jikalau Pada Akhirnya...

Jikalau luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa
Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama


Jikalau kebencian dan kemarahan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti diungkit sepenuh jiwa
Sedangkan memaafkan dan menahan diri adalah lebih berpahala

Jikalau cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa meski ingin memiliki dan selalu bersama
Sedang memberi akan lebih banyak menuai erti

Jika hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka
Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nantinya

Jika kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa tidak dinikmati sahaja
Sedang ratapan dan tangisan tidak dapat mengubah apa-apa

Jika kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti tenggelam didalamnya
Sedang taubat itu lebih utama

Jika harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri
Sedang kedermawanan itu akan melipat gandakannya

Jika kegagalan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti menghantui jiwa
Sedang usaha dan ketabahan justeru memberikan manfaat

Jika kekurangan dan kelemahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti terus disesali
Sedang bersyukur akan memberi nikmat dan kekuatan

Lakukanlah yang terbaik yang dapat kau lakukan
Kerana waktu dan kesempatan tidak datang dua kali

Derita Rindu...

Sunyi...air mata jatuh membasahi pipi
Tak ada yang mampu menghalau
menghibur...pun meredakan....
Ingatanpun melayang...
Akan kenangan yang sulit untuk dilupa
Abangku...kau begitu kurindu
Hadirmu slalu kunanti
Tapi...tak kan mungkin
Hanya do'a pelepas derita rindu...

Begitu sakit rasa rinduku...
Begitu tak mudah aku sanggup menahannya...
Walau waktu terus berputar, membawa pergi akanmu
Waktu pula yang menjadikanku tersiksa mengenangmu...
Tanganku mengadah, memohon ampunan....
Sebagai hadiah untukmu, yang tak seberapa
Bagaimanapun engkau, kau tetap abangku...
Yang slalu kusayang, dan kukenang...
Aku teramat mencintaimu, aku bangga menjadi adikmu...
Semoga sayap para malaikat, mampu menjagamu...

Ngrawat Computer??? Why not...!

Hari gini...siapa siy.... yang tidak mengenal dengan monitor canggih bernama computer, dan juga jaman sekarang berbetah-betahan di depan computer udah bukan hal langka lagi, namun jarang orang yang menggunakannya menyadari akan perawatan computer itu, sehingga (seandainya) computer bisa bicara akan berkata "ini orang bisanya cuma make doang tapi gak mau ngerawat, gw kan juga butuh perawatan n pastinya penjagaan.

Untuk itu, aku di sini nyoba nulis beberapa tips biar kita-kita(termasuk aku lho...) bisa merawat dan menjaga computer kita, jadi kan kita gak jadi manusia yang dzalim, yang cuma bisa "manfaatin" aja tapi mengabaikan perawatan benda tersebut, aku nulis tips 'perawatan computer' itu secara tidak langsung mengingatkan diriku sendiri, karena jujur aku termasuk orang yang males ngrawat barang (tak terkecuali computer) ^_^....Semoga bermanfaat buat kita ya...kawan!

Berikut tips menjaga keawetan computer...

Hardware:

(UPS) uninterrupted power supply) atau stabilizer (stavolt). Ups atau stavolt digunakan untuk mengantisipasi adanya listrik yang mati tiba-tiba, yang bisa merusak harddisk, atau untuk mengantisipasi tegangan listrik yang tidak stabil.

Speaker. Usahakan untuk tidak meletakkan speaker terlalu dekat dengan monitor. Dikarenakan medan magnet yang ada pada speaker akan mempengaruhi monitor, sehingga warna monitor menjadi tidak rata atau tampak ‘belang-belang’.

Harddisk. Usahakan untuk men-defrag harddisk secara periodic, misalkan sebulan sekali, dan jangan terlalu sering karena piringan harddisk bisa rusak dan cepat panas ketika terlalu cepat membaca isi fragmentasi file di harddisk. Defragmentasi berguna untuk mengatur dan memampatkan file di harddisk sesuai ukuran file dan jenisnya. Hal ini berguna untuk mempercepat kinerja harddisk ketika akan membaca dan menulis file, juga memperpanjang umur harddisk. Untuk menjalankan defragmentasi ini bisa langsung ke system tool di Accessories, dan sebaiknya screensaver dimatikan lebih dulu, agar tidak menganggu proses defragmentasi.

CPU dan komponenya. Sebisa mungkin membersihkan motherboard, keyboard, mouse, casing CPU, monitor, dan peripheral lainnya (RAM, Video Card, Modem, Sound Card, CDR/CDRW/DVRW, TV Tuner, dan sebagainya) dari debu dengan sikat halus setidaknya enam bulan sekali (kurang dari itu lebih baik dan pastinya kerajinan banget hehehe......)

Kabel ground. Cobalah menghubungkan salah satu ujung kabel dengan casing CPU, dan ujung kabel lainnya ditanam di tanah. Hal ini berguna untuk mengatasi tegangan listrik atau setruman yang timbul dari casing CPU. Dengan di-ground, maka dapat menetralkan arus listrik dan mengamankan komponen elektronik di dalam CPU.

Ventilasi. Sebisa mungkin menempatkan computer, baik monitor ataupun CPU dengan jaraak minimal 30cm dari ventilasi, ataupun kipas angin atau AC. Hal ini berguna untuk membantu kipas pendingin di CPU agar computer tidak cepat panas.

Software :

Antivirus. Instal dan update antivirus secara rutin, sehingga virus atau Trojan yang dapat merusak computer dan harddisk dapat segera ditanggulangi.

Program aplikasi lainnya. Uninstall program yg tidak berguna, supaya space harddisk bisa lega dan proses loading computer atau read-write harddisk bisa lebih cepat, sehingga umur harddisk juga bisa lebih awet. Tutup juga program yang tidak dipakai, untuk melegakan kapasitas RAM agar beban kerja computer menjadi lebih ringan.

Recycle Bin atau temporary folder. Sebenarnya file atau folder yang dihapus tidak langsung hilang dari harddisk karena akan ditampung dahulu di Recycle Bin, agar ketika Anda masih memerlukannya, maka file bisa dikembalikan lagi. Recycle Bin yg sudah banyak juga akan menyita ruang harddisk sehingga kinerja harddisk menjadi berat. Untuk itu, Anda sebaiknya membersihkan Recycle Bin atau temporary folder secara berkala, bisa dengan Empty Recycle Bin atau Disk Cleanup.

Semoga dengan tertulisnya tips tersebut menolong aku tuk ngingetin diri ini supaya gak jadi manusia yang dzalim terhadap benda....karena biarpun hanya sekedar benda tapi barang itu membutuhkan hak setelah memenuhi kewajibannya(ya...elah kaya apa aja, pake segala ada hak 'n kewajiban). Btw...met mencoba dehhhh!

Test Alzheimer???




Anda tahu ALZHEIMER atau pikun??? Nah...ada test kecil berikut penjelasannya (bacanya nanti aja setelah Anda sudah mengikuti tesnya dengan lengkap) untuk mengetahui tingkat kesehatan Syaraf Anda. Selamat mencoba semoga Anda sehat selalu !





1. Temukan huruf "C" di bawah. Jangan gunakan bantuan cursor.

OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO COOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O

2. Jika anda telah menemukan huruf "C", sekarang temukan angka "6" di bawah.

9999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 999999999999999999999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 999999999999999999999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 999999999999999999999699999999999999 9999999999999999 999999999999999 999999999999999999999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 999999999999999999999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999999

3. Sekarang temukan huruf "N" di bawah. Ini agak lebih sulit.

MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MNMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMM

4. Sekarang temukan huruf "O" di bawah. Ini agak lebih sulit.

QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQOQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ

5. Sekarang temukan huruf "I" di bawah. Ini agak lebih sulit.

LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLILLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLL

Jika anda bisa melewati 3 test ini, maka anda bisa batalkan rencana kunjungan ke ahli neurologiOtak anda masih baik dan jauh dari penyakit Alzheimer. Selamat !



















Alzheimer atau kepikunan merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif. Penyakit Alzheimer bukannya penyakit menular. Penderita Alzheimer mengalami keadaan penurunan daya ingat yang parah sehingga penderita akhirnya tidak lagi mampu mengurus dirinya sendiri.

Alzheimer tergolong sebagai salah satu jenis dementia yang ditandai dengan melemahnya kemampuan bercakap, kemampuan berpikir sehat, daya ingat, kemampuan mempertimbangan, adanya perubahan kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali. Keadaan ini amat membebani penderita dan juga anggota keluarga yang perlu menjaga dan merawatnya. Menurunnya fungsi ingatan juga memengaruhi fungsi intelektual dan sosial penderitanya.

Sumber penyakit ini belum diketahui dengan pasti, tetapi bukan karena proses penuaan. Sebagian ilmuwan memperkirakan bahwa kepikunan ini berkaitan dengan pembentukan dan perubahan sel-sel saraf yang normal menjadi semacam serat.

Resiko untuk mengidap Alzheimer meningkat seiring dengan pertambahan usia. "Pada usia sekitar 65 tahun, seseorang berisiko lima persen untuk menderita penyakit ini dan risiko ini meningkat dua kali lipat setiap lima tahun,"menurut Ahli Psikogeriatrik, Kantor Pengobatan Psikologi, Fakultas Pusat Pengobatan Universitas Malaya (PPUM), Dr. EstherEbeenezer. Meskipun kepikunan seringkali dikaitkan dengan usia lanjut, namun terbukti bahwa penderita Alzheimer yang pertama diidentifikasi adalah seorang perempuan berusia awal 50 tahunan.

Sejarah Alzheimer
Penyakit ini ditemukan oleh Dr. Alois Alzheimer pada 1907 ini, dinamakan Alzheimer sesuai nama penemunya. Alzheimer menemukan bahwa syaraf otak penderita Alzheimer tidak hanyamengerut, bahkan dipenuhi gumpalan protein luar biasa yang disebut plak amiloid dan serat yang berbelit-belit (neuro fibrillary). Amiloid protein yang membentuk sel-sel plak protein tersebut, dipercaya menyebabkan perubahan kimia otak. Musnahnya sel-sel saraf inimenyebabkan syaraf otak yang berfungsi menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron lain terpengaruh.

Meskipun sudah ditemukan hampir satu abad yang lalu, Alzheimer tidak seterkenal penyakit yang lain seperti hipertensi, Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) atau pun penyakit jantung. Mungkin karena gejala penyakit Alzheimer tidak segera terlihat, berbeda dengan hipertensi yang dapat dipantau melalui pemeriksaan tekanan darah. Penyakit Alzheimertidak terdeteksi karena adanya anggapan bahwa sering lupa adalah hal yang wajar dialami orang berusia lanjut karena faktor usia. Padahal mungkin saja "sering lupa" tersebut merupakan tanda awal penyakit Alzheimer.

Penyakit Alzheimer menjadi lebih dikenal secara meluas setelah mantan Presiden Amerika Serikat yang ke-40, Ronald Reagan mengemukakan keadaan dirinya dalam suratnya yang tertanggal 5 November 1994. Penelitian klinis terbaru menunjukkan bahwa konsumsi suplemen asam lemak omega-3 dapat memperlambat laju penurunan fungsi kognitif penderita alzheimerringan.

Gejala dan tingkat keparahan penyakit:

Pada taraf ringan gejalanya dapat berupa: lupa dimana menyimpan kunci, lupa mengambil uang kembalian, lupa mau membeli apa di toko, lupa nomor telepon atau tidak ingat mana obat yang setiap hari biasa dimakan.

Pada tingkat menengah: penderita misalnya, lupa mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan atau lupa bagaimana cara mengaduk gula di dalam gelas.

Pada tingkat yang parah, penderita sudah tidak mampu melakukan hal-hal mendasar seperti mengurus diri sendiri, tidak lagi mengenali keadaan sekitar rumahnya, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat.

Penderita Alzheimer dapat menjadi agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya. Penderita tingkat menengah atau parah dapat menunjukkan tingkah laku aneh, seperti menjerit, terpekik atau mengikuti orang ke mana saja, bahkan walau orang tersebut ke WC.

Selain itu, penderita dapat juga mengalami semacam halusinasi seperti mendengar suara atau bisikan halus, atau melihat bayangan menakutkan. Penderita juga kadangkala berjalan mondarmandir tanpa tujuan dan pola tidur mereka juga berubah. Penderita biasanya akan lebih banyak tidur di siang hari dan terus terjaga pada malam hari. Keadaan tersebut secara tidak langsung memberi tekanan mental kepada perawat atau anggota keluarga yang harus waspada menjaga penderita selama '36 jam' sehari.

Kebanyakan penderita Alzheimer meninggal dunia akibat radang paru-paru atau pneumonia karena mereka tidak dapat melakukan berbagai aktivitas fisik lainnya.Yang menyedihkan, adalah bahwa orang yang sakit itu sendiri tidak memahami apa yang terjadi pada diri mereka dan memerlukan bantuan orang lain. Berita buruknya penyakit Alzheimer ini, tidak dapat disembuhkan. Tetapi, gejalanya masih dapat dikendalikan dengan obat-obatan.Obat-obatan yang diberi pada tingkat awal, dapat membantu ingatan penderita seperti fungsi kognitif, aktivitas dan tingkah laku sehari-hari.

Prevalensi

Sekitar tahun 1950-an diperkirakan sekitar 2,5 juta warga dunia menderita penyakit ini. Pada tahun 2003 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan lebih dari satu milyar orang yang berusia di atas 60 tahun atau 10 persen penduduk dunia menderita Alzheimer.Peningkatan jumlah penderita Alzheimer berkaitan dengan meningkatnya jumlah warga dunia yang berusia lanjut, dan semakin panjangnya usia atau masa hidup warga dunia. Usia hidup perempuan meningkat hingga mencapai usia 80 tahun dan laki-laki mencapai usia 75 tahun. Selain itu, faktor pemeliharaan kesehatan yang semakin baik dan menurunnya tingkat kelahiran.

Orang yang berisiko menderita Alzheimer:


  • Penderita hipertensi dengan usia ditas 40 tahun
  • Penderita diabetes
  • Kurang berolahraga
  • Kadar kolestrol yang tinggi
  • Faktor keturunan - memiliki keluarga yang menderita Alzheimer pada usia 50-an.




Tetap Semangat !

Mimpi Apa Aku Semalem?

"kak ima lagi sibuk ga? Ini Nina kak, aku mau dun belajar bahasa arab, seminggu 3 kali. kira" kak ima bisanya hari apa aja"


Itu adalah pesan sms dari teman ngajiku, sehabis shalat ashar tadi, hpku berbunyi bertanda ada pesan baru masuk. Waduuh....ternyata dari nina, dia minta aku ngajarin dia bahasa arab, ampuun dehhh... minta ngajarin bahasa arab sama aku, ga mikir apa tuh anak, untuk diri aku aja belum bisa, apalagi ngajarin orang lain (gerutuku dalam hati).

Aku bales smsnya dengan jawaban, yang kemungkinan tidak mengecewakan dia

"Nina yang chantiq, kak ima g lagi sibuk, dan juga bukan bermaksud ga mau ngajarin Nina bahasa arab, tapi kak ima ga punya kemampuan untuk itu, coba Nina minta ajarin ke yang lain aja, atau ga kursus aja, kalo mau nanti kak ima kasih tau tempat kursusnya"

Terkirim sudah pesan yang aku tulis untuknya, selang 15 menitan, bel rumahku berbunyi, yang kebetulan aku sedang sendiri berada di rumah, 2 kali bel berbunyi, aku keluar dari kamar dan aku menuruni anak tangga satu persatu dengan lemesnya, karena kebetulan juga aku baru aja kelar dari kerjaan 2 pekanan,yah biasa... nyuci pakaian, yang tertumpuk selama 2 pekan(bayangin coba, gimana capenya) ^__^...

Aku hampiri pintu dan aku liat ke luar, ternyata....^_^ yang ada di luar sana Nina, ya... Nina, yang berapa menit yang lalu ngesms aku.

Nina: "^_^ kak ima!" dengan senyum manisnya(anaknya emang cantiq kok, apalagi kalo lagi senyum)

Aku: "ada apa cantiq? sms kak ima barusan nyampe kan?" (tanyaku, sambil membalas senyumnyawalaupun ga semanis senyumnya siy hehehe....)

Nina: "udah nyampe kak, tapi...kakak harus mau yah, please kak!" (pasang wajah melas...)

Aku: "bukan kakak gak mau tapi kakak bener gak mampu nin..."

Nina: "yah kakak....ayo dunk, pasti kakak bisa..." katanya dia kemudian "kan kakak pintar"

Aku: "amiin.....moga aja jadi do'a" jawabku mengamini perkataanya, kemudian aku berkata lagi "nina, kak ima sekali lagi bukannya kak ima ga mau tapi beneran kak ima ga bisa, kak ima juga masih belajar" (aku mencoba meyakininya, kalo aku memang ga mampu)

Nina: "yah...kak ima...."(rengeknya)

Aku: "aduuuh.... gimana yah? kak ima takut salah ngajarin nin...maaffff banget nin, kak ima bener-bener gak bisa" (sekali lagi aku coba meyakininya)

Nina: "jadi... bener ga bisa kak...?" (cemberutnya terlihat, tapi masih terlihat manisnya)

Aku: "maaf yah nin...mungkin kalo nina mau, kak ima bisa kok kasih tau tempat kursus untuk cepat bisa bahasa arab ^_^"

Nina: "ehmmm...kalo kursus gitu, aku ga punya banyak waktu kak, tapi nanti aku pikir-pikir lagi deh",pamitnya kemudian " ya udah, kalo begitu aku pamit dulu ya kak..."

Aku: "sekali lagi maaf yah nin..."( ga ada yang lain, selain ucapan maaf memang)

Nina melangkahkan kakinya, untuk kembali pulang, dan aku berlari kecil menuju kamarku, aku rebahkan badanku yang lelah, sambil berpikir, mimpi apa semalem aku, sampai Nina minta belajar bahasa arab sama aku, emang siy...akhir-akhir ini, banyak teman-teman ngajiku yang berminat belajar bahasa arab, aku juga ga tau motivasi mereka ingin belajar belajar bahasa arab. Ahhh...ga tau lah, urusan mereka, yang penting aku sekarang capeeee banget dan pengen bangeeeet tidur, tapi waktu udah mau maghrib, ga baik tidur....walhasil, aku coret-coret aja di blog aku dengan topik yang baru aja aku alami.

satu setengah jam, aku asik di depan layar komputer, adzan maghrib berkumandang, tiba saatnya aku untuk bersiap-siap shalat....... Aku mau shalat dulu yah kawan......sampai disini aja ceritaku, maaf kalo ga mutu, abis cuma iseng siy, dari pada menjelang maghrib tidur, nanti maghribnya telat, iya ga....?

Ilalliqo di ceritaku selanjutnya yah......(kaya sinetron aja ^_^)



Aku lagi seneeeng banget beberapa hari ini...
Sehingga aku sulit untuk berkata, hanya rasa syukur
Yang mampu aku terus ucapkan...
Ampuun deh... otakku buntu untuk berimajinasi dalam menulis....
*****
Mungkin kalo aku mengeluh sama temanku
Aku: "otakku lagi buntu nih untuk berimajinasi dalam menulis, sangking seneeeeng banget
aku..."
Mungkin teman yang aku keluhin itu jawabnya...
Temanku: "lu tuh ma... jadi orang gak ada rasa syukurnya amat sih, dikasih susah ngeluh, dikasih seneng juga ngeluh"
Aku: "yeee....sapa yang ngeluh??? aku kan cuma heran sama diriku sendiri...."
Temanku: "Ya udah siii...gak usah pake marah plus sewot gitu...."
Aku: "sapa juga yang marah n sewot? lu aja tuh... yang orangnya perasaan, hari gini masih jaman gitu, main perasaan???"(gak mau kalah ngritiknya aku)
Aku: "Hari gini mainnya tuh logika buuu..... jangan kalah dunk ma cowok, emansipasi nech jaman sekarang...."(ukhhhh...)
Temanku: "eh bu....dalam islam gak kenal tuh jaman emansipasi, gimane sii lo..."
Aku: "au ahhh....pusing gue ngomong sama lo, orang lagi heran tambah dibuat pusing dengan ocehan-ocehan lo"
Temanku: "ye...orang dikasih tau n disadarin, malah gak mau terima"
Aku: "iye....bodo'!!!" (keselku)
Aku: "Apa kata lo tadi gue lo sadarin, emang lo pikir gue pingsan, yang butuh disadarin, ye...."
Temanku: "Terserah lo aje deh ma...cape gue" (sinisnya)
Aku: "Cape? istirahatlah...! ^__^" (ledekku)
Temanku: "Ya udeh gue mau tidur aje, selamat terheran-heran ye buuu...!"
Aku: "Sono...!!!"
Percakapan tadi cuma sekedar perkiraanku aja kok, kalo seandainya aku ngomongnya sama temanku, dari pada begitu jadinya, mending aku manfaatin blog yang aku punya untuk nulis apaaaaa ajah yang aku rasain....moga aja komputerku mau mengerti aku, sehingga gak error-error. Ya Allah aamiiin....(kaya mau kerja apaan aje yeh! hehehe...)
Satu, dua, tiga.....!!! (belajar ngitung kaleeee....)
Bismillah (aduh...banyak banget siy basa-basinya), ehhh... tapi emang seharusnya begitu kan? memulai segala sesuatu dengan basmalah ^__^.....
Sekarang mulai nih... Emang siy...di jakarta, kota kelahiranku sekaligus tempat dimana aku dibesarkan, tepatnya di selatan kota jakarta terjadi musibah, yang masya Allah maha dahsyat itu, bahkan aku udah menyaksikan langsung bagaimana wujudnya danau yang dahulunya indah nan asri itu, kini tak bisa lagi dibilang danau yang "indah nan asri".
Saat aku mengunjungi tempat tersebut, ada perasaan menyesal, gimana gak? aku dan teman-teman kampusku yang ikut mengunjungi tempat itu, gak banyak hal yang bisa kami lakukan untuk mereka (para korban) kecuali hanya sekedar berbagi sedikit sesuatu, dari hasil baksos yang terkumpul, yang aku rasa gak ada manfaat besar dalam menghilangkan duka mereka...
Air mata tak mampu aku bendung, sungguhku tak sanggup ini terjadi (kayak judul lagu aja), Astaghfirullah.... tapi bener kok, aku bener-bener gak sanggup melihat kondisi danau itu, terlebih para korbannya. Tapi dibalik ketidaksanggupanku melihat semua itu, aku menyimpan keyakinan, kalo semua musibah yang terjadi ini, pasti ada hikmah di dalamnnya.
Tragedi danau situ gintung, kembali mengingatkanku kepada sobatku, yang udah dua pekan ini, meninggalkan dunia dan juga kawan-kawannya yang sangat menyayanginya, termasuk aku (pastinya), secara aku tuh orang yang penuh dengan cinta kasih (narsis banget ye aku), tapi kayaknya emang bener dehhh....^__^. Semoga Allah melapangkan kuburan bagi sobatku itu dan juga para korban Situ Gintung. Allahumma Aamiiiiiin.....
Selain kisah sedih yang telah menghampiriku, aku juga dibuat bahagia dengan sebuah kejadian, mungkin aku gak bisa cerita detail, hal apa yang membuat aku kelewat bahagia, tapi aku bisalah sedikit berbagi untuk kawan-kawanku yang mampir ke blogku....
Mungkin sesuai pepatah "mati satu tumbuh seribu" setelah aku kehilang sobatku, karena harus kembali ke pangkuan Illahi Robbi, aku kembali menemukan seorang sahabat, yang selama ini aku cari-cari, ketulusannya, keikhlasannya dalam menyayangi dan memperhatikan aku, membuat aku tak sanggup harus berkata dan berbuat apa untuknya, walhasil aku hanya bisa ucapkan selalu untuknya doa, yang bisa mendatangkan kebahagiaan untuknya, dan juga berusaha menjadi teman yang baik untuknya, segala nasehatnya, yang mampu memberi kekuatan aku untuk bertahan dan selalu bersabar dalam menghadapi ujian yang datang silih berganti menerpaku.
"Sumpah", aku gak tau garus bagaimana aku mengekspresikan kebahagiaanku ini dengan kata-kata, aku gak sanggup berkata, hanya syukur...syukur...dan syukur, yang saat ini bisa aku perbuat.
Jika aku tak mampu hidup sendiri
Pasti aku membutuhkan teman untuk saling berbagi
Jika aku tak sanggup menjadi teman yang baik
Pasti aku akan berusaha untuk itu...
perhatian dan ketulusan itu datang dari seorang teman
Aku dibuat sangat bersyukur...
Dan jika aku mendambakan teman yang dapat memberi itu...
Tentu temanku mengharapkan hal yang sama padaku
Sob... mungkin aku belum bisa memberi semua itu padamu....
Tapi aku akan berusaha mewujudkan inginmu dan inginku
Sob... aku gak bisa berbuat banyak untuk bahagiamu...
Tapi aku gak pernah berhenti berdo'a dan berharap
Aku tahu kau sangat mengharapkan kebaikanku
Begitu juga denganku padamu...
Aku begitu mencitaimu Lillahi Ta'ala...
Aku berharap bukan hanya didunia kita disatukan menjadi sahabat
Aku ingin selalu bersamamu, saling menasehati dalam kebaikan
Dengan kesabaran pula...
Aku...ingin bersua denganmu...
Tidak hanya di dunia tapi juga di Surga-Nya...
Kata demi kata tersusun untukmu... sobat
Tidak seindah Khalil Gibran...memang
Imajinasiku melayang...
Tidak setinggi Habiburrahman El Shirazi
Dalam mecipta novelnya memang
Aku seperti ini bukan karena khayalan
Tapi karena ketulusan hatiku
Mengungkap apa yang kurasakan...
Teruntuk ukhti fillah...(maaf, aku gak bisa menyebut namanya)
Syukran jaziilan untuk semua yang kau beri...

Mengobral Aurat Merusak Masyarakat (2)

Perintah Menahan Pandangan


Allah ta’ala berfirman,

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur: 31)

Syaikh As-Sa’di berkata: “Setelah Allah ta’ala memerintahkan kaum lelaki yang beriman untuk menahan pandangan dan menjaga kemaluan maka Allah pun memerintahkan kaum perempuan yang beriman dengan perintah serupa. Allah berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya,” yaitu menahan pandangan dari melihat aurat dan kaum lelaki dengan disertai syahwat atau pandangan sejenis yang terlarang.” “Dan hendaknya mereka menjaga kemaluan mereka.” Yaitu supaya terjaga dari perbuatan berjima’, menyentuh atau memandangnya dengan cara yang diharamkan. “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka.” Seperti baju yang indah dan barang perhiasan. Dan seluruh tubuh adalah termasuk perhiasan…” (Taisir Karimir Rahman, hal. 566)

Sedangkan yang dimaksud dengan illa maa zhahara minhaa atau yang biasa nampak darinya adalah: wajah dan telapak tangan. Inilah pendapat yang dipilih oleh Imam Ath-Thabari di dalam tafsirnya (18/84). Diantara dalilnya adalah peristiwa yang dialami oleh Fadhl bin Abbas bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hajjatul wada’. Ketika itu ada seorang perempuan yang meminta fatwa kepada Nabi. Ibnu Abbas yang meriwayatkan hadits ini mengatakan: “…maka Fadhl mulai mengarahkan pandangannya kepada perempuan itu, sedangkan dia adalah seorang perempuan yang cantik. Maka Nabi pun memegang dagu Fadhl dan memalingkan mukanya ke arah yang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hazm berkata: “Seandainya wajah adalah aurat maka wajib baginya untuk menutupinya…” Perkataan Ibnu Abbas: sedangkan dia adalah perempuan yang cantik, juga menunjukkan bahwa wajah perempuan itu terbuka dan ketika itu Rasul sama sekali tidak memerintahkannya untuk menutupinya. (lihat Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 384-385)

Situasi yang Membolehkan Memandang Perempuan

Diantara keadaan yang membolehkan lelaki untuk melihat perempuan adalah:
Ketika melamar (khitbah). Abu Malik berkata: “Para ulama sepakat tentang bolehnya seorang lelaki memandangi perempuan yang benar-benar ingin dinikahinya.”
Melihat untuk keperluan pengobatan. Pada asalnya hendaknya pasien perempuan dilayani oleh dokter perempuan, namun tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama bahwasanya laki-laki diperbolehkan mengobati pasien perempuan dan melihat bagian tubuhnya yang sakit apabila itu memang benar-benar dibutuhkan dan harus memperhatikan batasan syari’at yang sudah ditentukan, diantara syaratnya adalah: Hendaknya lebih didahulukan dokter perempuan dalam mengobati pasien perempuan, hendaknya dokter lelaki itu adalah orang yang amanah dan baik agama serta akhlaqnya, tidak boleh berdua-duaan tanpa ada mahram atau perempuan lain yang bisa dipercaya, hanya melihat bagian tubuh yang dibutuhkan tidak boleh melampaui batas dan pasien itu benar-benar menderita penyakit yang sangat membutuhkan pengobatannya.
Hakim dan saksi yang melihat perempuan yang terlibat dalam kasus persidangan.
Melihat untuk keperluan mu’amalah semacam transaksi jual beli barang. Imam Nawawi berkata: “Boleh bagi lelaki melihat wajah perempuan lain ketika persaksian dan jual beli. Demikian pula sebaliknya, dia boleh melihat lelaki itu.” (diringkas dari Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 403-404)

Jangan Bertabarruj

Allah ta’ala berfirman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى وَأَقِمْنَ الصَّلاةَ وآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ

اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

"Hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu bertabarruj seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)


Malik mengatakan: “Yang dimaksud dengan tabarruj adalah: seorang perempuan menampakkan perhiasan serta kecantikan dirinya dan bagian-bagian tubuh yang seharusnya ditutupi karena hal itu dapat memancing syahwat kaum lelaki.” (Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 381)

Ancaman bagi yang Bertabarruj

Diriwayatkan hadits melalui jalan Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua golongan penghuni neraka yang belum pernah kulihat keduanya: Suatu kaum yang membawa cemeti seperti ekor-ekor sapi, dengan alat itu mereka menyiksa orang-orang. Dan juga para perempuan yang berpakaian namun telanjang yang berlenggak-lenggok dan mempertontonkan kecantikannya. Kepala mereka seperti punuk onta yang miring. Mereka tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal keharuman surga bisa tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (Muslim [2128], lihat Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 382)

Seorang muslimah shalihah Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah berkata: “Hadits ini merupakan salah satu tanda bukti kenabian: berita yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam itu benar-benar telah terjadi.” (Nasihati li Nisaa’, hal. 95) Beliau juga berkata: “Sehingga apabila ada seorang perempuan yang mempertontonkan auratnya (tabarruj) pergi keluar maka dia tercakup oleh (ancaman di dalam) hadits ini.” (Nasihati li Nisaa’, hal. 220) Beliau juga mengatakan, “…tabarruj adalah salah satu pintu kerusakan, padahal Allah ‘azza wa jalla telah menyuruh kaum perempuan untuk mengenakan hijab dan menutup diri di hadapan kaum lelaki lain.” (Nasihati li Nisaa’, hal. 220)

Berdandanlah untuk Suami Tercinta

Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah berkata: “Berdandan dan menjaga kebersihan diri merupakan perkara yang disyari’atkan akan tetapi hanya dengan cara yang mubah. Allah ta’ala berfirman,أَوَمَنْ يُنَشَّأُ فِي الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِي الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِينٍ

“Dan Apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang Dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran.” (QS. Az-Zukhruf: 18)
Demikian pula kisah Ummu Sulaim ketika ditinggal mati oleh anaknya. Yaitu ketika suaminya Abu Thalhah pulang maka diapun menyajikan hidangan makan malam untuknya. Maka suaminya pun menikmati makanan dan minuman yang disajikannya. Kemudian dia berdandan untuk suaminya dengan dandanan terbaik di luar kebiasaan sebelumnya.” … … … “…’Aisyah radhiyallahu’anha pun sibuk untuk merawat diri dan berdandan untuk melayani Rasul shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam sehingga membuat sebagian hadits luput dari beliau.”
(Nasihati li Nisaa’, hal. 170)

Di dalam hadits Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang kriteria perempuan (isteri) yang terbaik. Maka beliau menjawab, “Yaitu perempuan yang menyenangkan suaminya apabila dipandang, taat kepada suami jika diperintah…” (HR. Nasa’i dan Ahmad, sahih, lihat Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal 456)

Abu Malik berkata: “Ketahuilah saudariku muslimah, disunnahkan (bagimu) memperhatikan urusan rambut dan menyisirnya, meminyaki dan mencucinya dan sebagainya agar engkau bisa tampil menyenangkan di hadapan suamimu. Tidak diragukan lagi bahwa membuat senang suami adalah sesuatu yang dituntut dalam koridor syari’at…” (Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal 412) Selain itu hendaknya dia rajin menggosok gigi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya bukan karena kekhawatiranku kalau memberatkan kaum beriman maka pastilah aku sudah perintahkan mereka mengakhirkan sholat ‘Isyak dan menggosok gigi setiap kali hendak sholat.” (HR. Bukhari dan Muslim) Perempuan juga diperbolehkan menggunakan wangi-wangian, baik wangi-wangian itu khusus untuk perempuan atau yang biasa dipakai kaum lelaki, dengan syarat hal itu dilakukan ketika berada di sisi suaminya saja. Dan apabila dia keluar rumah maka dia harus menghilangkan semerbak harum wewangian yang dikenakannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang diantara kalian (kaum perempuan) mendatangi masjid maka janganlah menyentuh minyak wangi.” (HR. Muslim dan Nasa’i) (lebih lengkap lihat Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal.411-426)

Selesai disusun, malam Jum’at, 2 Rabi’u Tsani 1428

Alhamdulillaahilladzi bini’matihi tatimmush shaalihaat

Abu Muslih Ari Wahyudi

Semoga Allah mengampuni

Dan memberikan taufiq kepadanya


***

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi

Artikel www.muslimah.or.id

Mengobral Aurat Merusak Masyarakat (1)

Seorang perempuan cerdik dan shalihah Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah berkata: “Sungguh, musuh-musuh Islam telah mengetahui bahwa keluarnya kaum perempuan dengan mempertontonkan aurat adalah sebuah gerbang diantara gerbang-gerbang menuju kejelekan dan kehancuran. Dan dengan hancurnya mereka maka hancurlah masyarakat. Oleh karena itulah mereka sangat bersemangat mengajak kaum perempuan supaya rela menanggalkan jilbab dan rasa malunya…” (Nasihati li Nisaa’, hal. 91) Beliau juga mengatakan: “Sesungguhnya persoalan tabarruj (mempertontonkan aurat) bukan masalah ringan karena hal itu tergolong perbuatan dosa besar.” (Nasihati li Nisaa’, hal. 95)


Mulia dengan Pakaian Takwa

Allah ta’ala berfirman,

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

“Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raaf: 26)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang aurat, maka beliau bersabda, “Jagalah auratmu, kecuali dari (penglihatan) suamimu atau budak yang kau punya.” Kemudian beliau ditanya, “Bagaimana apabila seorang perempuan bersama dengan sesama kaum perempuan ?” Maka beliau menjawab, “Apabila engkau mampu untuk tidak menampakkan aurat kepada siapapun maka janganlah kau tampakkan kepada siapapun.” Lalu beliau ditanya, “Lalu bagaimana apabila salah seorang dari kami (kaum perempuan) sedang bersendirian ?” Maka beliau menjawab, “Engkau lebih harus merasa malu kepada Allah daripada kepada sesama manusia.” (HR. Abu Dawud [4017] dan selainnya dengan sanad hasan, lihat Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 381)

Perintah Berjilbab

Allah ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di berkata: “Ayat yang disebut dengan ayat hijab ini memuat perintah Allah kepada Nabi-Nya agar menyuruh kaum perempuan secara umum dengan mendahulukan istri dan anak-anak perempuan beliau karena mereka menempati posisi yang lebih penting daripada perempuan yang lainnya, dan juga karena sudah semestinya orang yang menyuruh orang lain untuk mengerjakan suatu (kebaikan) mengawalinya dengan keluarganya sendiri sebelum menyuruh orang lain. Hal itu sebagaimana difirmankan Allah ta’ala (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” (Taisir Karimir Rahman, hal. 272)

Abu Malik berkata: “Ketahuilah wahai saudariku muslimah, bahwa para ulama telah sepakat wajibnya kaum perempuan menutup seluruh bagian tubuhnya, dan sesungguhnya terjadinya perbedaan pendapat –yang teranggap- hanyalah dalam hal menutup wajah dan dua telapak tangan.” (Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 382)

Perintah itu Khusus untuk Isteri Nabi ?

Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah berkata: “Ada segolongan orang yang mengatakan bahwa hijab (jilbab) adalah dikhususkan untuk para isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebab Allah berfirman (yang artinya): “Wahai para isteri Nabi, kalian tidaklah seperti perempuan lain, jika kalian bertakwa. Maka janganlah kalian melembutkan suara karena akan membangkitkan syahwat orang yang di dalam hatinya tersimpan penyakit. Katakanlah perkataan yang baik-baik saja.” (QS. Al-Ahzab: 32) Maka jawabannya adalah: Sesungguhnya kaum perempuan dari umat ini diharuskan untuk mengikuti isteri-isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam kecuali dalam perkara yang dikhususkan oleh dalil. Syaikh Asy-Syinqithi mengatakan di dalam Adhwa’ul Bayan (6/584) tatkala menjelaskan firman Allah: “Apabila kalian meminta sesuatu kepada mereka (isteri Nabi) maka mintalah dari balik hijab, yang demikian itu akan lebih membersihkan hati kalian dan hati mereka…” (QS. Al-Ahzab: 53) Alasan hukum yang disebutkan Allah dalam menetapkan ketentuan ini yaitu mewajibkan penggunaan hijab karena hal itu lebih membersihkan hati kaum lelaki dan perempuan dari godaan nafsu di dalam firman-Nya, “yang demikian itu lebih membersihkan hati mereka dan hati kalian.” merupakan suatu indikasi yang sangat jelas yang menunjukkan maksud keumuman hukum. Dengan begitu tidak akan ada seorangpun diantara seluruh umat Islam ini yang berani mengatakan bahwa selain isteri-isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam tidak membutuhkan kebersihan hati kaum perempuan dan kaum lelaki dari godaan nafsu dari lawan jenisnya…” “Beliau berkata: “Dengan keterangan yang sudah kami sebutkan ini maka anda mengetahui bahwa ayat yang mulia ini menjadi dalil yang sangat jelas yang menunjukkan bahwa wajibnya berhijab adalah hukum umum yang berlaku bagi seluruh kaum perempuan, tidak khusus berlaku bagi para isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam saja, meskipun lafal asalnya memang khusus untuk mereka, karena keumuman sebab penetapan hukumnya menjadi dalil atas keumuman hukum yang terkandung di dalamnya. Dengan itu maka anda mengetahui bahwa ayat hijab itu berlaku umum karena keumuman sebabnya. Dan apabila hukum yang tersimpan dalam ayat ini bersifat umum dengan adanya indikasi ayat Al-Qur’an maka ketahuilah bahwa hijab itu wajib bagi seluruh perempuan berdasarkan penunjukan Al Qur’an.” (Nasihati li Nisaa’, hal. 94-95)

Hakikat jilbab

Di dalam kamus dijelaskan bahwa jilbab adalah gamis (baju kurung panjang, sejenis jubah) yaitu baju yang bisa menutup seluruh tubuh dan juga mencakup kerudung serta kain yang melapisi di luar baju seperti halnya kain selimut/mantel (lihat Mu’jamul Wasith, juz 1, hal. 128, Al Munawwir, cet ke-14 hal.199)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di berkata: “Yang dimaksud jilbab adalah pakaian yang berada di luar lapisan baju yaitu berupa kain semacam selimut, kerudung, selendang dan semacamnya.” (Taisir Karimir Rahman, hal. 272)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan: “Jilbab adalah selendang yang dipakai di luar kerudung. Pendapat ini disampaikan oleh Ibnu Mas’ud, Abu ‘Ubaidah (di dalam Maktabah Syamilah tertulis ‘Ubaidah, saya kira ini adalah kekeliruan, -pent), Qatadah, Hasan Al Bashri, Sa’id bin Jubair, Ibrahim An-Nakha’i, Atha’ Al Khurasani dan para ulama yang lain. Jilbab itu berfungsi sebagaimana pakaian yang biasa dikenakan pada masa kini (di masa beliau, pent). Sedangkan Al Jauhari berpendapat bahwa jilbab adalah kain sejenis selimut.” (Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah Syamilah)

Syarat-Syarat Busana Muslimah

Para ulama mempersyaratkan busana muslimah berdasarkan penelitian dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai berikut:

Harus menutupi seluruh tubuh, hanya saja ada perbedaan pendapat dalam hal menutup wajah dan kedua telapak tangan. Dalilnya adalah QS. An-Nuur : 31 serta QS. Al-Ahzab : 59. Sebagian ulama memfatwakan bahwa diperbolehkan membuka wajah dan kedua telapak tangan, hanya saja menutupnya adalah sunnah dan bukan sesuatu yang wajib.
Pakaian itu pada hakikatnya bukan dirancang sebagai perhiasan. Dalilnya adalah ayat yang artinya, “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang bisa tampak.” (QS. An-Nuur : 31) Sebagian perempuan yang komitmen terhadap syari’at mengira bahwa semua jilbab selain warna hitam adalah perhiasan. Penilaian itu adalah salah karena di masa Nabi sebagian sahabiyah pernah memakai jilbab dengan warna selain hitam dan beliau tidak menyalahkan mereka. Yang dimaksud dengan pakaian perhiasan adalah yang memiliki berbagai macam corak warna atau terdapat unsur dari bahan emas, perak dan semacamnya. Meskipun begitu penulis Fiqhu Sunnah li Nisaa’ berpendapat bahwa mengenakan jilbab yang berwarna hitam itu memang lebih utama karena itu merupakan kebiasaan para isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pakaian itu harus tebal, tidak boleh tipis supaya tidak menggambarkan apa yang ada di baliknya. Dalilnya adalah hadits yang menceritakan dua golongan penghuni neraka yang salah satunya adalah para perempuan yang berpakaian tapi telanjang (sebagiamana tercantum dalam Shahih Muslim) Maksud dari hadits itu adalah para perempuan yang mengenakan pakaian yang tipis sehingga justru dapat menggambarkan lekuk tubuh dan tidak menutupinya. Walaupun mereka masih disebut orang yang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka itu telanjang.
Harus longgar, tidak boleh sempit atau ketat karena akan menampakkan bentuk atau sebagian dari bagian tubuhnya. Dalilnya adalah hadits Usamah bin Zaid yang menceritakan bahwa pada suatu saat beliau mendapat hadiah baju yang tebal dari Nabi. Kemudian dia memberikan baju tebal itu kepada isterinya. Namun karena baju itu agak sempit maka Nabi menyuruh Usamah agar isterinya mengenakan pelapis di luarnya (HR. Ahmad, memiliki penguat dalam riwayat Abu Dawud) Oleh sebab itu hendaknya para perempuan masa kini yang gemar memakai busana ketat segera bertaubat.
Tidak perlu diberi wangi-wangian. Dalilnya adalah sabda Nabi: “Perempuan manapun yang memakai wangi-wangian kemudian berjalan melewati sekelompok orang agar mereka mencium keharumannya maka dia adalah perempuan pezina.” (HR. An-Nasa’i, Abu Dawud dan Tirmidzi dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari) Bahkan Al-Haitsami menyebutkan bahwa keluarnya perempuan dari rumahnya dengan memakai wangi-wangian dan bersolek adalah tergolong dosa besar, meskipun dia diizinkan oleh suaminya.
Tidak boleh menyerupai pakaian kaum lelaki. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat kaum laki-laki yang sengaja menyerupai kaum perempuan dan kaum perempuan yang sengaja menyerupai kaum laki-laki.” (HR. Bukhari dan lain-lain) Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat lelaki yang mengenakan pakaian perempuan dan perempuan yang mengenakan pakaian laki-laki.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad dengan sanad sahih)
Tidak boleh menyerupai pakaian khas perempuan kafir. Ketentuan ini berlaku juga bagi kaum lelaki. Dalilnya banyak sekali, diantaranya adalah kejadian yang menimpa Ali. Ketika itu Ali memakai dua lembar baju mu’ashfar. Melihat hal itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ini adalah pakaian kaum kafir. Jangan kau kenakan pakaian itu.” (HR. Muslim, Nasa’i dan Ahmad)
Bukan pakaian yang menunjukkan ada maksud untuk mencari popularitas. Yang dimaksud dengan libas syuhrah (pakaian popularitas) adalah: Segala jenis pakaian yang dipakai untuk mencari ketenaran di hadapan orang-orang, baik pakaian itu sangat mahal harganya –untuk memamerkan kakayaannya- atau sangat murah harganya –untuk menampakkan kezuhudan dirinya- Ibnu ‘Umar radhiyallahu’anhuma mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang memakai busana popularitas di dunia maka Allah akan mengenakan busana kehinaan pada hari kiamat, kemudian dia dibakar api di dalamnya.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad hasan lighairihi) (syarat-syarat ini diringkas dengan sedikit perubahan dari Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 382-391)
Yang Boleh Melepaskan Jilbab

Allah ta’ala berfirman,

وَالْقَوَاعِدُ مِنَ النِّسَاءِ اللاتِي لا يَرْجُونَ نِكَاحًا فَلَيْسَ عَلَيْهِنَّ جُنَاحٌ أَنْ يَضَعْنَ ثِيَابَهُنَّ غَيْرَ مُتَبَرِّجَاتٍ بِزِينَةٍ وَأَنْ يَسْتَعْفِفْنَ خَيْرٌ لَهُنَّ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), Tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) Menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nuur: 60)

Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah berkata: “Yang dimaksud dengan Al-Qawa’id adalah perempuan-perempuan tua, maka kandungan ayat ini menunjukkan bolehnya perempuan tua yang sudah tidak punya hasrat menikah untuk melepaskan pakaian mereka.”

Imam Asy-Syaukani mengatakan: “Yang dimaksud dengan perempuan yang duduk (Al-Qawa’id) adalah kaum perempuan yang sudah terhenti dari melahirkan (menopause). Akan tetapi pengertian ini tidak sepenuhnya tepat. Karena terkadang ada perempuan yang sudah terhenti dari melahirkan sementara pada dirinya masih cukup menyimpan daya tarik.” … … … “Sesungguhnya mereka (perempuan tua) itu diizinkan melepasnya karena kebanyakan lelaki sudah tidak lagi menaruh perhatian kepada mereka. Sehingga hal itu menyebabkan kaum lelaki tidak lagi berhasrat untuk mengawini mereka maka faktor inilah yang mendorong Allah Yang Maha Suci membolehkan bagi mereka (perempuan tua) sesuatu yang tidak diizinkan-Nya kepada selain mereka. Kemudian setelah itu Allah masih memberikan pengecualian pula kepada mereka. Allah berfirman: “dan bukan dalam keadaan mempertontonkan perhiasan.” Artinya: tidak menampakkan perhiasan yang telah diperintahkan untuk ditutupi sebagaimana tercantum dalam firman-Nya, “Dan hendaknya mereka tidak menampakkan perhiasan mereka.” Ini berarti: mereka tidak boleh sengaja memperlihatkan perhiasan mereka ketika melepas jilbab dan sengaja mempertontonkan keindahan atau kecantikan diri supaya kaum lelaki memandangi mereka…” (dinukil dari Nasihati li Nisaa’, hal. 87-88)

Syaikh Abu Bakar Al-Jaza’iri berkata: “Al-Qawa’idu minan nisaa’ artinya: kaum perempuan yang terhenti haidh dan melahirkan karena usia mereka yang sudah lanjut.” (Aisarut Tafasir, Maktabah Syamilah)

Syaikh As-Sa’di berkata: “Al-Qawa’idu minan nisaa’ adalah para perempuan yang sudah tidak menarik untuk dinikmati dan tidak menggugah syahwat.” (Taisir Karimir Rahman, Makbatah Syamilah)

Imam Ibnu Katsir menukil penjelasan Sa’id bin Jubair, Muqatil bin Hayan, Qatadah dan Adh-Dhahaak bahwa makna Al-Qawa’idu minan Nisaa’ adalah: perempuan yang sudah terhenti haidnya dan tidak bisa diharapkan melahirkan anak.” (Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah Syamilah)

Adapun yang dimaksud dengan pakaian yang boleh dilepas dalam ayat ini adalah kerudung, jubah, dan semacamnya (lihat Aisarut Tafasir, Maktabah Syamilah)

Meskipun demikian Allah menyatakan: “dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka.” (QS. An-Nuur: 60) Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri menjelaskan: Artinya tidak melepas pakaian tersebut (kerudung dan semacamnya) adalah lebih baik bagi mereka daripada mengambil keringanan.” (lihat Aisarut Tafasir, Maktabah Syamilah)

****

Penulis: Ust. Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel www.muslimah.or.id