Pilihan atas Dasar Tawakkal

Cinta...adalah satu kata
Berjuta makna, mencipta beraneka rasa
Tenggelam dalam rasa
Yang tak menentu...
Benarkah atau hanya...
Menjadi perasaan peran utama
Dirinya...yang menjadi tambatan hati
Tak melulu menjelma seperti angan berharap

Adakah rasa yang masih selalu diselami
Meskipun terasa pahit
Hidup adalah sebuah pilihan...
Yang sarat akan resiko
Besarnya resiko....
Tak harus menjadi penghalang untuk melangkah

Yakinkan pada Illahi dan jadikan Dia sebagai jaminan
Kuatkan iman, teguhkan ketakwaan
Al-Hafidz lah yang tak pernah lalai
Dalam menjaga dan mengawasi makhluk-Nya

Semoga semua usaha dan do'a selalu berbuah manis untuk diri dan keluarga terutama...
Semoga...dia akan mendatangi diri dengan keridhoan dan kelapangan hati yang disisinya, kelak...
Bismillah...menyambut ajakan hangatnya, berkah-Nya yang selalu diharap dari sebuah pilihan dalam hidup ini...

Pelukis Harap Dengan Tanyanya

Tak ada masalah yag tak ada jalan keluarnya
Pasti...diri inipin mengakuinya
Namun apa harus aku bersyukur atas semuanya
Atau memang aku harus memasrahkannya

Bebatuan tajam itu membuatku tersandung sudah
Tak jelas bagaimana kisah
Hati dan jiwa terus mendesah
Usaha menyembuhkan hati yang sakit parah

Sungguh...diamku itu bukan kebisuan
Bukan juga penyesalan
Tapi suatu obat kedamaian
Yang coba aku usahakan

Semua berjalan dengan ingin
Meski akhirnya meninggalkan tanya
Tak mengapa menanti angan
Hingga tak ada lagi bimbang dan ragu

Allah...aku masih senantiasa berharap
Engkau membimbingku
Menemukan segala hal yang menyergap
Jiwa dan Egoku

Hinga saat ini, aku tak pernah tau
Sampai kapan jiwa ini hidup
Atau aku terpaksa gurau
Untuk menghibur segala gundah yang dirasa???
Bermain kepalsuan di sisi hati yang terkoyak...

Aku tunggu kepastian
Akan sebuah tanya yang selaluku ajukan
Kuharap cepat
Sehingga ketenangan dapat kuakrabi

~Rahima~ sang pelukis tanya dan harapan itu...

Do'a Buat Mas Thony (2)


Sakit...Itulah salah satu ujian buat makhluk hidup, jika bersabar maka pahala akan didapat tapi jika sebaliknya kekesalan yang direspon atas ujian tersebut, maka dosalah yang didapat...Kasih sayang itu ada, bahkan sangat melekat pada abangku yang saat ini sedang dalam pembaringan menahan sakit yang menghampirinya...

Tak pernah bosan aku berdo'a demi sembuh dan baiknya, aku juga tak pernah bisa tenang bahkan nyaris aku tak sanggup menatap kehampaan sorotan matanya, mungkin jika dia masih kecil akan menangis hebat, itulah yang terlintas dalam pikiranku, membayangkan sosok perkasanya namun tak kudapati sekarang2 ini, semenjak dia terserang rasa sakit yang membuat banyak keluarga mengkhawatirkannya selalu, tak terkecuali aku yang sangat2 khawatir...

Allah...bila Engkau dapati aku menangis karena deritanya bukan aku anggap Engkau tidak adil, bahkan sebaliknya aku anggap Engkau sangatlah bijak menyapaku dengan yang tidak pernah aku duga, aku merasa Engkau masih peduli padaku sehingga Engkau berkehendak mengujiku...Tapi jika tidak mengurangi pahalaku, ijinkanlah aku untuk meminta sesuatu demi kelegaanku sebagai adik yang senantiasa menyayanginya...

Berikanlah kesembuhan pada abang yang sangat aku cintai itu, seorang abang yang terbaik buat adik2nya, aku terutama adik perempuan yang selalu dijaganya dari hal2 yang membahayakanku, dia yang selalu berkorban untukku saat aku nakal kala kecilku, dia yang rela dimarahi orang tuaku saat aku melawan mereka, dia yang selalu ada buatku saat aku dimusuhi oleh teman2 mainku ketika kecil dulu...

Begitu banyak yang telah aku rasakan kebahagiaan karenanya, dan sekarang aku ingin membahagiakannya karenaku, setidaknya jadikanlah do'aku sebagai penolong akan hadirnya bahagia untuknya, untuk abangku tercinta ~Ahmad Fathony~

Sebentar lagi, 25 july rencananya akan dia jadikan sebagai hari yang bersejarah untuk hidupnya bersama keluarga barunya, apakah aku masih diperkenankan untuk berdo'a akan kelancaran hari bakal sejarah itu wahai Rabbiy...? Aku mungkin melupakanmu saat bahagiaku dan hanya mendatangi-Mu kala duka dan meranaku, namun untuk kali ini aku sangat butuh kepada-Mu, karena tak ada lagi yang berkuasa atas semua yang terjadi dan akan terjadi di bumi dan di langit melainkan hanya Engkau wahai Rabbiy...

Aku mohon ya Allah...Tolong beriaku kesempatan untuk menjadi adik yang terbaik buat abangku yang satu itu...

Mas Thony...semoga Allah berkenan mengabulkan inginku dan juga harapanmu, tetap jalani hidup ini dengan optimis, Allah tidak pernah lalai menjaga hamba-Nya mas, kuatkanlah dirimu meraih apa yang menjadi tekadmu mas...Ima mencintaimu, akuilah diri Ima bahwa Ima yang salah seorang yang banyak berharap baikmu selain istri dan orang tuamu yang mencintaimu tanpa kenal bosan, mengurusimu tanpa kenal lelah...walaupun Ima ga seperti mereka, tapi setidaknya Ima ingin selalu ada untukmu....

Angin...Bawalah Olehmu!!!

"Ma...Ima cape deh ma.."Keluhku pada mamaku malam itu, ketika itu jam sedah menunjukkan jarum pendeknya diangka 9, dengan udara yang aku rasakan dinginnya sangat menyengat sampai ke tulang rusukku...

"Kenapa sayang? Ima...mama sayang sekali sama ima, mama ga tega kalau siapapun yang mama sayangi, punya perasaan yang membebani dia, membuat hidupnya ga tenang, dan ima adalah salah seorang yang mama sayang. kalo ima punya masalah sedikit aja, tolong ima bagi sama mama, mungkin mama bisa bantu, setidaknya mengurangi beban ima. Mama faham banget, kalo saat2 ini adalah saat yang terberat buat ima, tapi mama yakin ima mampu melewatinya jika ima mau membuka diri ima..........dst" nasehat mamaku, yang ga bisa aku tulis semua di sini karena satu dan lain hal....

Larutnya malam mulai membawa pikiranku untuk merenung akan apa yang telah diucapkan mamaku, akupun merasa bahwa ada yang beda dari diriku, entah apa itu...aneh, ya memang...

Tinggal beberapa hari lagi, aku akan memasuki umur 22 yang seharusnya usia itu lebih matang dalam mengarungi sepak terjang kehidupan ini, tapi mengapa tanda2 itu tidak ada pada diriku ya...??? Itu kadang yang membuat aku sangat terheran-heran dengan diriku sendiri, ada apakah denganku, wahai jiwa yang lemah???

Detik demi detik terus berganti, menyisakan usia yang terus termakan oleh masa, perdebatan batin yang hebat menjadi sangat panas menguras emosi jiwa yang masih labil denga tabi'at yang tak jarang membuat orang2 disekitar menaruh prasangka, betulkah itu yang dinamakan 'EGOIS'???

Adakah yang mampu menerjemahkan kata hati manusia dengan tingkah yang tergerak, mungkin dengan perasaan atau sekedar firasat semata??? aku yakin tidak akan pernah ada, karena memang yang mengetahui keadaan seorang hamba baik yang ada di hatinya ataupun yang terlihat hanyalah Allah (pencipta manusia) semata....

Jika mereka tak bisa mengerti keadaanku dan bahkan menaruh prasangka yang kurang pas dengan yang sesungguhnya, maka jiwa ini tak mampu berkuasa mengatur prasangka yang lain. Dan jika suatu saat tuduhan2 itu menghampiri diri ini, aku memang tak mampu memberi penjelasan yang sangat logis dan ideal menurut pikiran mereka, hanya mencoba memberi pengertian...

Angin....taukah engkau kegundahan apa yang coba aku perintahkan engkau tuk membawanya pergi sampai aku merasa kelegaan sebagaimana engkau telah menjadikan aku merasa sejuk dengan hawamu yang sedang itu...? Aku hanya ingin engkau membawa jauh dari diriku, prasangka burukku pada sesamaku, sehingga aku bisa menjadi manusia yang mudah ridha dengan sikap menusia lain...Dan biar aku mudah bersikap bijak pada mereka sehingga aku tak pernah lagi dianggap egois...

Angin...kutunggu hadirmu dan membawa jauh segala yang buruk akanku...!

Mengapa???

Biarkan dia bicara tentangku
Baik jelek ataupun baik
Aku selalu menunggu
Akan sikap bijaknya

Aku...menangis, cengengkah aku???
Atau aku masih anak kecil???
Lantas apakah makna dari usiaku
Yang akan beranjak pada bilangan 22

Dimanakah aku bisa dapati pelajaran...?
Bukan pelajaran biasa...
Tapi pelajaran yang bisa membuatku tak dianggap remeh
Simple namanya, namun wujudnya sangat berarti
DEWASA...ya DEWASA...

Aku tidak mengerti
Walaupun aku terus mencari
Aku heran, juga bimbang
Manakah jiwa ramah itu???
Mengapa permusuhan yang kini disemainya???

Mereka berubah...
Karena diri inikah?
Atau memang aku yang terlalu naif?
Kuayunkan langkahku terus
Tapi mengapa tak mampu aku telusuri denga tenang
Selalu ada bayang nista yang mengikuti...?


Ima ngga bisa menganalisa semuanya..., akhirnya Allah juga yang ima mintai mohon, karena memang tak ada lagi selain Dia yang bisa kapanpun menolong hamba2-Nya tanpa kenal bosan.


~Rahima~, itu nama lengkapku, Ima nama panggilan akrabku. Konon, aku diberi nama seperti itu, karena orang tuaku menginginkan aku tumbuh menjadi anak yang selalu bisa melakukan kebaikan dan keramahan kepada siapapun, suatu ketika saat aku tanyakan pada orang tuaku mengapa mereka memberi aku nama Rahima...

Tapi maaf jika ternyata Rahima itu kini tumbuh menjadi sosok yang bahkan jauh dari harapan mereka...

Bukti Cinta Itu Ada

"Ayo kita mulai aktivitas pagi ini dengan bismillah dan karena Allah semata, ok!" Sms rutini setiap pagi hari jika aku terbangun dari tidur dari mamaku. Meskipun beliau bukan mama kandungku tapi perhatiannya tidak kalah beda dengan mama kandungku sendiri...

Entah mengapa meskipun tiap pagi aku mendapatkan sms seperti tadi tapi tepat pada hari ini (jum'at) aku rasakan bedanya, mungkin karena aku benar2 lagi merasakan lelah karena semaleman aku tak bisa sama sekali memejamkan mata dengan nyenyaknya meskipun tidak kurasakan rasa kantuk tapi badanku kurasakan sangat lemas sekali...

Aku keluar dari kamarku dan aku menuju ruang bawah, ternyata ada mamaku yang sedang asyik menikmati tilawatil qur'annya, aku duduk disamping beliau, aku ikut larut menyimak tilawah beliau, dan tatkala beliau selesai membaca qur'annya, beliaupun menyapaku "ada apa denganmu nak?" tanya lembutnya yang sangat kukagumi dari beliau, dalam keadaan apapun beliau selau bersikap lembut pada anak2nya, tak terkecuali aku...

Tanpa langsung menjawab, aku bergelayut manja di bahunya lalu kujawab "ima semaleman ga bisa tidur ma, ga tau kenapa..." Dengan pandangan yang penuh dengan kasih dan sayangnya, beliau mengusap kepalaku sambil mengatakan perkataan yang sangat bijak "kalau ada masalah, kembalikan semuanya pada Allah, dan jangan mudah putus asa, ga ada masalah yang tak ada jalan keluarnya"Begitulah beliau, salah seorang yang sangat aku kagumi meskipun aku selalu dibuatnya heran, aku adalah anak yang belum bisa mewujudkan beberapa harapannya walaupun hanya cuma satu ingin dan ga jarang pula aku mengecewakan beliau dalam banyak hal, tapi aku tidak pernah merasakan kasih dan sayangnya berkurang terhadapku...

"Ma..." suaraku terhenti, rasanya tak kuasa aku melanjutkan ucapan yang aku tak tau juga pantaskah aku mengucapakan apa yang ingin aku ucapakan itu atau tidak. Aku seolah hanya manusia yang selalu hidup sendiri, yang jarang mempunyai keberanian mengungkapkan apa yang aku rasa, yang akhirnya menyiksa diriku sendiri... seakan kita mempunyai talipati, beliau tau apa yang hendak ingin aku sampaikan padanya, semua yang aku rasakan akhirnya terungkap juga tanpa aku yang memberi tau.

Permasalahan yang akhir2 ini membayang-bayangiku setiap hari semakin menjadi saja, aku tak mengerti kenapa semua ini terjadi dalam waktu yang bersamaan, sehingga kepalaku hampir dibuat pecah karenanya, tapi syukurlah disampingku selalu ada sosok yang siap membantuku bagaimanapun keadaanku...

Karena memang mamaku adalah termasuk seorang ibu yang tak ingin melewati anak2nya dalam masalahnya sendiri, aku bangga bisa mengenalnya, walaupun aku tak tau pasti bisakah aku membalas segala budinya, iya siy beliau tidak menginginkan pembalasan dariku, beliau cukup lega jika melihat anak2nya bahagia dan bisa hidup dengan ketenangan...

Ma...aku mencintaimu selayaknya aku mencintai mama kandungku sendiri, dan dalam hati ini engkau telah mendapatkan tempat khusus, yang tak akan bisa ada yang dapat menggantikannya...

Bayang-Bayang Semu

Entah dari mana aku harus memulai kisahku, sepertinya tak ada kata yang mampu menggurat sedikit saja dari semua yang telah kualami...jika seperti itu memang, maka aku akan mencoba saja untuk melukis semua itu dengan jari jemariku diatas keybord ini...

Bisa ataukah tidak pemahaman datang tapi yang terpenting aku hanya ingin satu hal, yang tak mungkin ada yang mewakilinya, mendungnya awan yang menjadi saksi dari tragedi sesaat yang nyaris membuatku terjerembab akan kepalsuan disisi hati, yang mencoba selalu merengkuh akan keabadian, namun tak ada yang jelas kecuali hanya kesemuan yang terpatri indah dan elok...

Dia hanya mimpi bagiku, yang aku terbangun akhirnya meninggalkan kekecewaan yang tak berkesudahan dan bahkan menyisakan kenangan semu yang tak pantas terbingkai rapi dalam ingatan...

Jejak-jejak langkah kakiku mengayun dengan bebasnya sampai tiba padanya aku merasakan kejenuhan yang sangat luar biasa, tak tau sebab, maka akupun tak ingin menghiraukan tapi seakan semua itu mengikutiku tak berujung henti...

Dinginnya embun pagi dan panasnya mentari, segala hal yang seharusnya telah usai dan berakhir itu, tak bisa juga merubah suasana, lantas waktupun aku ajukan tanya...dapatkah aku jawabannya??? kendati aku harus menanti, tak mengapa...Asal aku mendapatkan hikmah dari kepuasan selama diri terkurung dengan rasa penasaran...

Ukiran Dari Ketulusan

Untuk yang Terkasih...

Walau sayap cintaku telah terobekkan...aku,tetaplah aku. Yang hanya ingin mencintaimu dengan kesederhanaanku tanpa pernah kusisipi sebuah hiasan yang akan mengecewakanmu kelak...Cinta ini bagiku adalah aliran darahku, yang tak ingin aku hentikan...Ingin aku selalu menjaganya....Sepenggal puisi cinta tertuliskan atas dasar ketulusan, terukir dalam penghayatan, dan khidmat mencoba menelisik makna...

Sang kekasih tak lagi dalam kedamaian cintaku...rengkuhan kasih sayang ini hambar sudah...berlalu tanpa permisi, jika semua hanya untuk-Nya, tanyapun melintas, pikiran bekerja, imajinasi melayang...tak teungkap jelas akan sebuah kisah....

Deritanya adalah derita yang tak terbandingkan...mutiara hikmah hingga sanggup...bisakah atau hanya terhempas tanpa makna...



~Rahima~, yang terlahir dengan cinta kasih