Rasa Syukurku Bersama Harapanku...

Kata maupun sikapku...
Telah begitu banyak membuat mereka terluka
Tapi...betapa hebatnya mereka
Yang selalu membuka pintu maaf
Membentang peluk akan kasih sayang
Akan arti cinta dan ketulusan orang tua
Yang tak kan pernah ada yang mampu menilainya...
Dengan nominal apapun mata uang

Aku...merasa amat bersyukur...
Ketabahan...tauladan mereka...
Selalu yang kubanggakan
Tak banyak yang telah kuperbuat tuk mereka...
Mengukir senyum bahagia akanku
Tak sedikit pula aku torehkan luka di hati mereka...
Tapi tak pernah sedikitpun mereka menampakkan kesedihan...

Betapa ku sangat rasakan....
Kedurhakaanku pada mereka...
Sedang mereka selalu meridhai langkahku...
Do'a baiknya slalu terucap tulus untukku...

Betapa aku amat bersyukur tak terhingga...
Memiliki mereka...
Diusia senja mereka, ada satu ingin
Yang belum sempat kuwujudkan...
Allah...beri aku kesempatan untuk wujudkannya...
Aku ingin menenangkan mereka...
Dengan kebahagiaanku sebagai buah hati...
Yang selalu mereka kasihi...

Jikalau Pada Akhirnya...

Jikalau luka dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa
Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama


Jikalau kebencian dan kemarahan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti diungkit sepenuh jiwa
Sedangkan memaafkan dan menahan diri adalah lebih berpahala

Jikalau cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa meski ingin memiliki dan selalu bersama
Sedang memberi akan lebih banyak menuai erti

Jika hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka
Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nantinya

Jika kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa tidak dinikmati sahaja
Sedang ratapan dan tangisan tidak dapat mengubah apa-apa

Jika kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti tenggelam didalamnya
Sedang taubat itu lebih utama

Jika harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri
Sedang kedermawanan itu akan melipat gandakannya

Jika kegagalan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti menghantui jiwa
Sedang usaha dan ketabahan justeru memberikan manfaat

Jika kekurangan dan kelemahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya
Mengapa mesti terus disesali
Sedang bersyukur akan memberi nikmat dan kekuatan

Lakukanlah yang terbaik yang dapat kau lakukan
Kerana waktu dan kesempatan tidak datang dua kali

Derita Rindu...

Sunyi...air mata jatuh membasahi pipi
Tak ada yang mampu menghalau
menghibur...pun meredakan....
Ingatanpun melayang...
Akan kenangan yang sulit untuk dilupa
Abangku...kau begitu kurindu
Hadirmu slalu kunanti
Tapi...tak kan mungkin
Hanya do'a pelepas derita rindu...

Begitu sakit rasa rinduku...
Begitu tak mudah aku sanggup menahannya...
Walau waktu terus berputar, membawa pergi akanmu
Waktu pula yang menjadikanku tersiksa mengenangmu...
Tanganku mengadah, memohon ampunan....
Sebagai hadiah untukmu, yang tak seberapa
Bagaimanapun engkau, kau tetap abangku...
Yang slalu kusayang, dan kukenang...
Aku teramat mencintaimu, aku bangga menjadi adikmu...
Semoga sayap para malaikat, mampu menjagamu...

Ngrawat Computer??? Why not...!

Hari gini...siapa siy.... yang tidak mengenal dengan monitor canggih bernama computer, dan juga jaman sekarang berbetah-betahan di depan computer udah bukan hal langka lagi, namun jarang orang yang menggunakannya menyadari akan perawatan computer itu, sehingga (seandainya) computer bisa bicara akan berkata "ini orang bisanya cuma make doang tapi gak mau ngerawat, gw kan juga butuh perawatan n pastinya penjagaan.

Untuk itu, aku di sini nyoba nulis beberapa tips biar kita-kita(termasuk aku lho...) bisa merawat dan menjaga computer kita, jadi kan kita gak jadi manusia yang dzalim, yang cuma bisa "manfaatin" aja tapi mengabaikan perawatan benda tersebut, aku nulis tips 'perawatan computer' itu secara tidak langsung mengingatkan diriku sendiri, karena jujur aku termasuk orang yang males ngrawat barang (tak terkecuali computer) ^_^....Semoga bermanfaat buat kita ya...kawan!

Berikut tips menjaga keawetan computer...

Hardware:

(UPS) uninterrupted power supply) atau stabilizer (stavolt). Ups atau stavolt digunakan untuk mengantisipasi adanya listrik yang mati tiba-tiba, yang bisa merusak harddisk, atau untuk mengantisipasi tegangan listrik yang tidak stabil.

Speaker. Usahakan untuk tidak meletakkan speaker terlalu dekat dengan monitor. Dikarenakan medan magnet yang ada pada speaker akan mempengaruhi monitor, sehingga warna monitor menjadi tidak rata atau tampak ‘belang-belang’.

Harddisk. Usahakan untuk men-defrag harddisk secara periodic, misalkan sebulan sekali, dan jangan terlalu sering karena piringan harddisk bisa rusak dan cepat panas ketika terlalu cepat membaca isi fragmentasi file di harddisk. Defragmentasi berguna untuk mengatur dan memampatkan file di harddisk sesuai ukuran file dan jenisnya. Hal ini berguna untuk mempercepat kinerja harddisk ketika akan membaca dan menulis file, juga memperpanjang umur harddisk. Untuk menjalankan defragmentasi ini bisa langsung ke system tool di Accessories, dan sebaiknya screensaver dimatikan lebih dulu, agar tidak menganggu proses defragmentasi.

CPU dan komponenya. Sebisa mungkin membersihkan motherboard, keyboard, mouse, casing CPU, monitor, dan peripheral lainnya (RAM, Video Card, Modem, Sound Card, CDR/CDRW/DVRW, TV Tuner, dan sebagainya) dari debu dengan sikat halus setidaknya enam bulan sekali (kurang dari itu lebih baik dan pastinya kerajinan banget hehehe......)

Kabel ground. Cobalah menghubungkan salah satu ujung kabel dengan casing CPU, dan ujung kabel lainnya ditanam di tanah. Hal ini berguna untuk mengatasi tegangan listrik atau setruman yang timbul dari casing CPU. Dengan di-ground, maka dapat menetralkan arus listrik dan mengamankan komponen elektronik di dalam CPU.

Ventilasi. Sebisa mungkin menempatkan computer, baik monitor ataupun CPU dengan jaraak minimal 30cm dari ventilasi, ataupun kipas angin atau AC. Hal ini berguna untuk membantu kipas pendingin di CPU agar computer tidak cepat panas.

Software :

Antivirus. Instal dan update antivirus secara rutin, sehingga virus atau Trojan yang dapat merusak computer dan harddisk dapat segera ditanggulangi.

Program aplikasi lainnya. Uninstall program yg tidak berguna, supaya space harddisk bisa lega dan proses loading computer atau read-write harddisk bisa lebih cepat, sehingga umur harddisk juga bisa lebih awet. Tutup juga program yang tidak dipakai, untuk melegakan kapasitas RAM agar beban kerja computer menjadi lebih ringan.

Recycle Bin atau temporary folder. Sebenarnya file atau folder yang dihapus tidak langsung hilang dari harddisk karena akan ditampung dahulu di Recycle Bin, agar ketika Anda masih memerlukannya, maka file bisa dikembalikan lagi. Recycle Bin yg sudah banyak juga akan menyita ruang harddisk sehingga kinerja harddisk menjadi berat. Untuk itu, Anda sebaiknya membersihkan Recycle Bin atau temporary folder secara berkala, bisa dengan Empty Recycle Bin atau Disk Cleanup.

Semoga dengan tertulisnya tips tersebut menolong aku tuk ngingetin diri ini supaya gak jadi manusia yang dzalim terhadap benda....karena biarpun hanya sekedar benda tapi barang itu membutuhkan hak setelah memenuhi kewajibannya(ya...elah kaya apa aja, pake segala ada hak 'n kewajiban). Btw...met mencoba dehhhh!

Test Alzheimer???




Anda tahu ALZHEIMER atau pikun??? Nah...ada test kecil berikut penjelasannya (bacanya nanti aja setelah Anda sudah mengikuti tesnya dengan lengkap) untuk mengetahui tingkat kesehatan Syaraf Anda. Selamat mencoba semoga Anda sehat selalu !





1. Temukan huruf "C" di bawah. Jangan gunakan bantuan cursor.

OOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO COOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOOO OOOOOOOOOOOOOOO O

2. Jika anda telah menemukan huruf "C", sekarang temukan angka "6" di bawah.

9999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 999999999999999999999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 999999999999999999999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 999999999999999999999699999999999999 9999999999999999 999999999999999 999999999999999999999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 999999999999999999999999999999999999 9999999999999999 999999999999999 99999999999999999

3. Sekarang temukan huruf "N" di bawah. Ini agak lebih sulit.

MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MNMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMM
MMMMMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMMMMMMMMMM MMMMMMMM

4. Sekarang temukan huruf "O" di bawah. Ini agak lebih sulit.

QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQOQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ
QQQQQQQQQQQQQQQQQQQ QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQ

5. Sekarang temukan huruf "I" di bawah. Ini agak lebih sulit.

LLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLILLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLLLLLLL

Jika anda bisa melewati 3 test ini, maka anda bisa batalkan rencana kunjungan ke ahli neurologiOtak anda masih baik dan jauh dari penyakit Alzheimer. Selamat !



















Alzheimer atau kepikunan merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif. Penyakit Alzheimer bukannya penyakit menular. Penderita Alzheimer mengalami keadaan penurunan daya ingat yang parah sehingga penderita akhirnya tidak lagi mampu mengurus dirinya sendiri.

Alzheimer tergolong sebagai salah satu jenis dementia yang ditandai dengan melemahnya kemampuan bercakap, kemampuan berpikir sehat, daya ingat, kemampuan mempertimbangan, adanya perubahan kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali. Keadaan ini amat membebani penderita dan juga anggota keluarga yang perlu menjaga dan merawatnya. Menurunnya fungsi ingatan juga memengaruhi fungsi intelektual dan sosial penderitanya.

Sumber penyakit ini belum diketahui dengan pasti, tetapi bukan karena proses penuaan. Sebagian ilmuwan memperkirakan bahwa kepikunan ini berkaitan dengan pembentukan dan perubahan sel-sel saraf yang normal menjadi semacam serat.

Resiko untuk mengidap Alzheimer meningkat seiring dengan pertambahan usia. "Pada usia sekitar 65 tahun, seseorang berisiko lima persen untuk menderita penyakit ini dan risiko ini meningkat dua kali lipat setiap lima tahun,"menurut Ahli Psikogeriatrik, Kantor Pengobatan Psikologi, Fakultas Pusat Pengobatan Universitas Malaya (PPUM), Dr. EstherEbeenezer. Meskipun kepikunan seringkali dikaitkan dengan usia lanjut, namun terbukti bahwa penderita Alzheimer yang pertama diidentifikasi adalah seorang perempuan berusia awal 50 tahunan.

Sejarah Alzheimer
Penyakit ini ditemukan oleh Dr. Alois Alzheimer pada 1907 ini, dinamakan Alzheimer sesuai nama penemunya. Alzheimer menemukan bahwa syaraf otak penderita Alzheimer tidak hanyamengerut, bahkan dipenuhi gumpalan protein luar biasa yang disebut plak amiloid dan serat yang berbelit-belit (neuro fibrillary). Amiloid protein yang membentuk sel-sel plak protein tersebut, dipercaya menyebabkan perubahan kimia otak. Musnahnya sel-sel saraf inimenyebabkan syaraf otak yang berfungsi menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron lain terpengaruh.

Meskipun sudah ditemukan hampir satu abad yang lalu, Alzheimer tidak seterkenal penyakit yang lain seperti hipertensi, Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) atau pun penyakit jantung. Mungkin karena gejala penyakit Alzheimer tidak segera terlihat, berbeda dengan hipertensi yang dapat dipantau melalui pemeriksaan tekanan darah. Penyakit Alzheimertidak terdeteksi karena adanya anggapan bahwa sering lupa adalah hal yang wajar dialami orang berusia lanjut karena faktor usia. Padahal mungkin saja "sering lupa" tersebut merupakan tanda awal penyakit Alzheimer.

Penyakit Alzheimer menjadi lebih dikenal secara meluas setelah mantan Presiden Amerika Serikat yang ke-40, Ronald Reagan mengemukakan keadaan dirinya dalam suratnya yang tertanggal 5 November 1994. Penelitian klinis terbaru menunjukkan bahwa konsumsi suplemen asam lemak omega-3 dapat memperlambat laju penurunan fungsi kognitif penderita alzheimerringan.

Gejala dan tingkat keparahan penyakit:

Pada taraf ringan gejalanya dapat berupa: lupa dimana menyimpan kunci, lupa mengambil uang kembalian, lupa mau membeli apa di toko, lupa nomor telepon atau tidak ingat mana obat yang setiap hari biasa dimakan.

Pada tingkat menengah: penderita misalnya, lupa mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan atau lupa bagaimana cara mengaduk gula di dalam gelas.

Pada tingkat yang parah, penderita sudah tidak mampu melakukan hal-hal mendasar seperti mengurus diri sendiri, tidak lagi mengenali keadaan sekitar rumahnya, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat.

Penderita Alzheimer dapat menjadi agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya. Penderita tingkat menengah atau parah dapat menunjukkan tingkah laku aneh, seperti menjerit, terpekik atau mengikuti orang ke mana saja, bahkan walau orang tersebut ke WC.

Selain itu, penderita dapat juga mengalami semacam halusinasi seperti mendengar suara atau bisikan halus, atau melihat bayangan menakutkan. Penderita juga kadangkala berjalan mondarmandir tanpa tujuan dan pola tidur mereka juga berubah. Penderita biasanya akan lebih banyak tidur di siang hari dan terus terjaga pada malam hari. Keadaan tersebut secara tidak langsung memberi tekanan mental kepada perawat atau anggota keluarga yang harus waspada menjaga penderita selama '36 jam' sehari.

Kebanyakan penderita Alzheimer meninggal dunia akibat radang paru-paru atau pneumonia karena mereka tidak dapat melakukan berbagai aktivitas fisik lainnya.Yang menyedihkan, adalah bahwa orang yang sakit itu sendiri tidak memahami apa yang terjadi pada diri mereka dan memerlukan bantuan orang lain. Berita buruknya penyakit Alzheimer ini, tidak dapat disembuhkan. Tetapi, gejalanya masih dapat dikendalikan dengan obat-obatan.Obat-obatan yang diberi pada tingkat awal, dapat membantu ingatan penderita seperti fungsi kognitif, aktivitas dan tingkah laku sehari-hari.

Prevalensi

Sekitar tahun 1950-an diperkirakan sekitar 2,5 juta warga dunia menderita penyakit ini. Pada tahun 2003 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan lebih dari satu milyar orang yang berusia di atas 60 tahun atau 10 persen penduduk dunia menderita Alzheimer.Peningkatan jumlah penderita Alzheimer berkaitan dengan meningkatnya jumlah warga dunia yang berusia lanjut, dan semakin panjangnya usia atau masa hidup warga dunia. Usia hidup perempuan meningkat hingga mencapai usia 80 tahun dan laki-laki mencapai usia 75 tahun. Selain itu, faktor pemeliharaan kesehatan yang semakin baik dan menurunnya tingkat kelahiran.

Orang yang berisiko menderita Alzheimer:


  • Penderita hipertensi dengan usia ditas 40 tahun
  • Penderita diabetes
  • Kurang berolahraga
  • Kadar kolestrol yang tinggi
  • Faktor keturunan - memiliki keluarga yang menderita Alzheimer pada usia 50-an.




Tetap Semangat !

Mimpi Apa Aku Semalem?

"kak ima lagi sibuk ga? Ini Nina kak, aku mau dun belajar bahasa arab, seminggu 3 kali. kira" kak ima bisanya hari apa aja"


Itu adalah pesan sms dari teman ngajiku, sehabis shalat ashar tadi, hpku berbunyi bertanda ada pesan baru masuk. Waduuh....ternyata dari nina, dia minta aku ngajarin dia bahasa arab, ampuun dehhh... minta ngajarin bahasa arab sama aku, ga mikir apa tuh anak, untuk diri aku aja belum bisa, apalagi ngajarin orang lain (gerutuku dalam hati).

Aku bales smsnya dengan jawaban, yang kemungkinan tidak mengecewakan dia

"Nina yang chantiq, kak ima g lagi sibuk, dan juga bukan bermaksud ga mau ngajarin Nina bahasa arab, tapi kak ima ga punya kemampuan untuk itu, coba Nina minta ajarin ke yang lain aja, atau ga kursus aja, kalo mau nanti kak ima kasih tau tempat kursusnya"

Terkirim sudah pesan yang aku tulis untuknya, selang 15 menitan, bel rumahku berbunyi, yang kebetulan aku sedang sendiri berada di rumah, 2 kali bel berbunyi, aku keluar dari kamar dan aku menuruni anak tangga satu persatu dengan lemesnya, karena kebetulan juga aku baru aja kelar dari kerjaan 2 pekanan,yah biasa... nyuci pakaian, yang tertumpuk selama 2 pekan(bayangin coba, gimana capenya) ^__^...

Aku hampiri pintu dan aku liat ke luar, ternyata....^_^ yang ada di luar sana Nina, ya... Nina, yang berapa menit yang lalu ngesms aku.

Nina: "^_^ kak ima!" dengan senyum manisnya(anaknya emang cantiq kok, apalagi kalo lagi senyum)

Aku: "ada apa cantiq? sms kak ima barusan nyampe kan?" (tanyaku, sambil membalas senyumnyawalaupun ga semanis senyumnya siy hehehe....)

Nina: "udah nyampe kak, tapi...kakak harus mau yah, please kak!" (pasang wajah melas...)

Aku: "bukan kakak gak mau tapi kakak bener gak mampu nin..."

Nina: "yah kakak....ayo dunk, pasti kakak bisa..." katanya dia kemudian "kan kakak pintar"

Aku: "amiin.....moga aja jadi do'a" jawabku mengamini perkataanya, kemudian aku berkata lagi "nina, kak ima sekali lagi bukannya kak ima ga mau tapi beneran kak ima ga bisa, kak ima juga masih belajar" (aku mencoba meyakininya, kalo aku memang ga mampu)

Nina: "yah...kak ima...."(rengeknya)

Aku: "aduuuh.... gimana yah? kak ima takut salah ngajarin nin...maaffff banget nin, kak ima bener-bener gak bisa" (sekali lagi aku coba meyakininya)

Nina: "jadi... bener ga bisa kak...?" (cemberutnya terlihat, tapi masih terlihat manisnya)

Aku: "maaf yah nin...mungkin kalo nina mau, kak ima bisa kok kasih tau tempat kursus untuk cepat bisa bahasa arab ^_^"

Nina: "ehmmm...kalo kursus gitu, aku ga punya banyak waktu kak, tapi nanti aku pikir-pikir lagi deh",pamitnya kemudian " ya udah, kalo begitu aku pamit dulu ya kak..."

Aku: "sekali lagi maaf yah nin..."( ga ada yang lain, selain ucapan maaf memang)

Nina melangkahkan kakinya, untuk kembali pulang, dan aku berlari kecil menuju kamarku, aku rebahkan badanku yang lelah, sambil berpikir, mimpi apa semalem aku, sampai Nina minta belajar bahasa arab sama aku, emang siy...akhir-akhir ini, banyak teman-teman ngajiku yang berminat belajar bahasa arab, aku juga ga tau motivasi mereka ingin belajar belajar bahasa arab. Ahhh...ga tau lah, urusan mereka, yang penting aku sekarang capeeee banget dan pengen bangeeeet tidur, tapi waktu udah mau maghrib, ga baik tidur....walhasil, aku coret-coret aja di blog aku dengan topik yang baru aja aku alami.

satu setengah jam, aku asik di depan layar komputer, adzan maghrib berkumandang, tiba saatnya aku untuk bersiap-siap shalat....... Aku mau shalat dulu yah kawan......sampai disini aja ceritaku, maaf kalo ga mutu, abis cuma iseng siy, dari pada menjelang maghrib tidur, nanti maghribnya telat, iya ga....?

Ilalliqo di ceritaku selanjutnya yah......(kaya sinetron aja ^_^)



Aku lagi seneeeng banget beberapa hari ini...
Sehingga aku sulit untuk berkata, hanya rasa syukur
Yang mampu aku terus ucapkan...
Ampuun deh... otakku buntu untuk berimajinasi dalam menulis....
*****
Mungkin kalo aku mengeluh sama temanku
Aku: "otakku lagi buntu nih untuk berimajinasi dalam menulis, sangking seneeeeng banget
aku..."
Mungkin teman yang aku keluhin itu jawabnya...
Temanku: "lu tuh ma... jadi orang gak ada rasa syukurnya amat sih, dikasih susah ngeluh, dikasih seneng juga ngeluh"
Aku: "yeee....sapa yang ngeluh??? aku kan cuma heran sama diriku sendiri...."
Temanku: "Ya udah siii...gak usah pake marah plus sewot gitu...."
Aku: "sapa juga yang marah n sewot? lu aja tuh... yang orangnya perasaan, hari gini masih jaman gitu, main perasaan???"(gak mau kalah ngritiknya aku)
Aku: "Hari gini mainnya tuh logika buuu..... jangan kalah dunk ma cowok, emansipasi nech jaman sekarang...."(ukhhhh...)
Temanku: "eh bu....dalam islam gak kenal tuh jaman emansipasi, gimane sii lo..."
Aku: "au ahhh....pusing gue ngomong sama lo, orang lagi heran tambah dibuat pusing dengan ocehan-ocehan lo"
Temanku: "ye...orang dikasih tau n disadarin, malah gak mau terima"
Aku: "iye....bodo'!!!" (keselku)
Aku: "Apa kata lo tadi gue lo sadarin, emang lo pikir gue pingsan, yang butuh disadarin, ye...."
Temanku: "Terserah lo aje deh ma...cape gue" (sinisnya)
Aku: "Cape? istirahatlah...! ^__^" (ledekku)
Temanku: "Ya udeh gue mau tidur aje, selamat terheran-heran ye buuu...!"
Aku: "Sono...!!!"
Percakapan tadi cuma sekedar perkiraanku aja kok, kalo seandainya aku ngomongnya sama temanku, dari pada begitu jadinya, mending aku manfaatin blog yang aku punya untuk nulis apaaaaa ajah yang aku rasain....moga aja komputerku mau mengerti aku, sehingga gak error-error. Ya Allah aamiiin....(kaya mau kerja apaan aje yeh! hehehe...)
Satu, dua, tiga.....!!! (belajar ngitung kaleeee....)
Bismillah (aduh...banyak banget siy basa-basinya), ehhh... tapi emang seharusnya begitu kan? memulai segala sesuatu dengan basmalah ^__^.....
Sekarang mulai nih... Emang siy...di jakarta, kota kelahiranku sekaligus tempat dimana aku dibesarkan, tepatnya di selatan kota jakarta terjadi musibah, yang masya Allah maha dahsyat itu, bahkan aku udah menyaksikan langsung bagaimana wujudnya danau yang dahulunya indah nan asri itu, kini tak bisa lagi dibilang danau yang "indah nan asri".
Saat aku mengunjungi tempat tersebut, ada perasaan menyesal, gimana gak? aku dan teman-teman kampusku yang ikut mengunjungi tempat itu, gak banyak hal yang bisa kami lakukan untuk mereka (para korban) kecuali hanya sekedar berbagi sedikit sesuatu, dari hasil baksos yang terkumpul, yang aku rasa gak ada manfaat besar dalam menghilangkan duka mereka...
Air mata tak mampu aku bendung, sungguhku tak sanggup ini terjadi (kayak judul lagu aja), Astaghfirullah.... tapi bener kok, aku bener-bener gak sanggup melihat kondisi danau itu, terlebih para korbannya. Tapi dibalik ketidaksanggupanku melihat semua itu, aku menyimpan keyakinan, kalo semua musibah yang terjadi ini, pasti ada hikmah di dalamnnya.
Tragedi danau situ gintung, kembali mengingatkanku kepada sobatku, yang udah dua pekan ini, meninggalkan dunia dan juga kawan-kawannya yang sangat menyayanginya, termasuk aku (pastinya), secara aku tuh orang yang penuh dengan cinta kasih (narsis banget ye aku), tapi kayaknya emang bener dehhh....^__^. Semoga Allah melapangkan kuburan bagi sobatku itu dan juga para korban Situ Gintung. Allahumma Aamiiiiiin.....
Selain kisah sedih yang telah menghampiriku, aku juga dibuat bahagia dengan sebuah kejadian, mungkin aku gak bisa cerita detail, hal apa yang membuat aku kelewat bahagia, tapi aku bisalah sedikit berbagi untuk kawan-kawanku yang mampir ke blogku....
Mungkin sesuai pepatah "mati satu tumbuh seribu" setelah aku kehilang sobatku, karena harus kembali ke pangkuan Illahi Robbi, aku kembali menemukan seorang sahabat, yang selama ini aku cari-cari, ketulusannya, keikhlasannya dalam menyayangi dan memperhatikan aku, membuat aku tak sanggup harus berkata dan berbuat apa untuknya, walhasil aku hanya bisa ucapkan selalu untuknya doa, yang bisa mendatangkan kebahagiaan untuknya, dan juga berusaha menjadi teman yang baik untuknya, segala nasehatnya, yang mampu memberi kekuatan aku untuk bertahan dan selalu bersabar dalam menghadapi ujian yang datang silih berganti menerpaku.
"Sumpah", aku gak tau garus bagaimana aku mengekspresikan kebahagiaanku ini dengan kata-kata, aku gak sanggup berkata, hanya syukur...syukur...dan syukur, yang saat ini bisa aku perbuat.
Jika aku tak mampu hidup sendiri
Pasti aku membutuhkan teman untuk saling berbagi
Jika aku tak sanggup menjadi teman yang baik
Pasti aku akan berusaha untuk itu...
perhatian dan ketulusan itu datang dari seorang teman
Aku dibuat sangat bersyukur...
Dan jika aku mendambakan teman yang dapat memberi itu...
Tentu temanku mengharapkan hal yang sama padaku
Sob... mungkin aku belum bisa memberi semua itu padamu....
Tapi aku akan berusaha mewujudkan inginmu dan inginku
Sob... aku gak bisa berbuat banyak untuk bahagiamu...
Tapi aku gak pernah berhenti berdo'a dan berharap
Aku tahu kau sangat mengharapkan kebaikanku
Begitu juga denganku padamu...
Aku begitu mencitaimu Lillahi Ta'ala...
Aku berharap bukan hanya didunia kita disatukan menjadi sahabat
Aku ingin selalu bersamamu, saling menasehati dalam kebaikan
Dengan kesabaran pula...
Aku...ingin bersua denganmu...
Tidak hanya di dunia tapi juga di Surga-Nya...
Kata demi kata tersusun untukmu... sobat
Tidak seindah Khalil Gibran...memang
Imajinasiku melayang...
Tidak setinggi Habiburrahman El Shirazi
Dalam mecipta novelnya memang
Aku seperti ini bukan karena khayalan
Tapi karena ketulusan hatiku
Mengungkap apa yang kurasakan...
Teruntuk ukhti fillah...(maaf, aku gak bisa menyebut namanya)
Syukran jaziilan untuk semua yang kau beri...

Mengobral Aurat Merusak Masyarakat (2)

Perintah Menahan Pandangan


Allah ta’ala berfirman,

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur: 31)

Syaikh As-Sa’di berkata: “Setelah Allah ta’ala memerintahkan kaum lelaki yang beriman untuk menahan pandangan dan menjaga kemaluan maka Allah pun memerintahkan kaum perempuan yang beriman dengan perintah serupa. Allah berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya,” yaitu menahan pandangan dari melihat aurat dan kaum lelaki dengan disertai syahwat atau pandangan sejenis yang terlarang.” “Dan hendaknya mereka menjaga kemaluan mereka.” Yaitu supaya terjaga dari perbuatan berjima’, menyentuh atau memandangnya dengan cara yang diharamkan. “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka.” Seperti baju yang indah dan barang perhiasan. Dan seluruh tubuh adalah termasuk perhiasan…” (Taisir Karimir Rahman, hal. 566)

Sedangkan yang dimaksud dengan illa maa zhahara minhaa atau yang biasa nampak darinya adalah: wajah dan telapak tangan. Inilah pendapat yang dipilih oleh Imam Ath-Thabari di dalam tafsirnya (18/84). Diantara dalilnya adalah peristiwa yang dialami oleh Fadhl bin Abbas bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hajjatul wada’. Ketika itu ada seorang perempuan yang meminta fatwa kepada Nabi. Ibnu Abbas yang meriwayatkan hadits ini mengatakan: “…maka Fadhl mulai mengarahkan pandangannya kepada perempuan itu, sedangkan dia adalah seorang perempuan yang cantik. Maka Nabi pun memegang dagu Fadhl dan memalingkan mukanya ke arah yang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hazm berkata: “Seandainya wajah adalah aurat maka wajib baginya untuk menutupinya…” Perkataan Ibnu Abbas: sedangkan dia adalah perempuan yang cantik, juga menunjukkan bahwa wajah perempuan itu terbuka dan ketika itu Rasul sama sekali tidak memerintahkannya untuk menutupinya. (lihat Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 384-385)

Situasi yang Membolehkan Memandang Perempuan

Diantara keadaan yang membolehkan lelaki untuk melihat perempuan adalah:
Ketika melamar (khitbah). Abu Malik berkata: “Para ulama sepakat tentang bolehnya seorang lelaki memandangi perempuan yang benar-benar ingin dinikahinya.”
Melihat untuk keperluan pengobatan. Pada asalnya hendaknya pasien perempuan dilayani oleh dokter perempuan, namun tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama bahwasanya laki-laki diperbolehkan mengobati pasien perempuan dan melihat bagian tubuhnya yang sakit apabila itu memang benar-benar dibutuhkan dan harus memperhatikan batasan syari’at yang sudah ditentukan, diantara syaratnya adalah: Hendaknya lebih didahulukan dokter perempuan dalam mengobati pasien perempuan, hendaknya dokter lelaki itu adalah orang yang amanah dan baik agama serta akhlaqnya, tidak boleh berdua-duaan tanpa ada mahram atau perempuan lain yang bisa dipercaya, hanya melihat bagian tubuh yang dibutuhkan tidak boleh melampaui batas dan pasien itu benar-benar menderita penyakit yang sangat membutuhkan pengobatannya.
Hakim dan saksi yang melihat perempuan yang terlibat dalam kasus persidangan.
Melihat untuk keperluan mu’amalah semacam transaksi jual beli barang. Imam Nawawi berkata: “Boleh bagi lelaki melihat wajah perempuan lain ketika persaksian dan jual beli. Demikian pula sebaliknya, dia boleh melihat lelaki itu.” (diringkas dari Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 403-404)

Jangan Bertabarruj

Allah ta’ala berfirman,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى وَأَقِمْنَ الصَّلاةَ وآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ

اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا

"Hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu bertabarruj seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab: 33)


Malik mengatakan: “Yang dimaksud dengan tabarruj adalah: seorang perempuan menampakkan perhiasan serta kecantikan dirinya dan bagian-bagian tubuh yang seharusnya ditutupi karena hal itu dapat memancing syahwat kaum lelaki.” (Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 381)

Ancaman bagi yang Bertabarruj

Diriwayatkan hadits melalui jalan Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua golongan penghuni neraka yang belum pernah kulihat keduanya: Suatu kaum yang membawa cemeti seperti ekor-ekor sapi, dengan alat itu mereka menyiksa orang-orang. Dan juga para perempuan yang berpakaian namun telanjang yang berlenggak-lenggok dan mempertontonkan kecantikannya. Kepala mereka seperti punuk onta yang miring. Mereka tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal keharuman surga bisa tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (Muslim [2128], lihat Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 382)

Seorang muslimah shalihah Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah berkata: “Hadits ini merupakan salah satu tanda bukti kenabian: berita yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam itu benar-benar telah terjadi.” (Nasihati li Nisaa’, hal. 95) Beliau juga berkata: “Sehingga apabila ada seorang perempuan yang mempertontonkan auratnya (tabarruj) pergi keluar maka dia tercakup oleh (ancaman di dalam) hadits ini.” (Nasihati li Nisaa’, hal. 220) Beliau juga mengatakan, “…tabarruj adalah salah satu pintu kerusakan, padahal Allah ‘azza wa jalla telah menyuruh kaum perempuan untuk mengenakan hijab dan menutup diri di hadapan kaum lelaki lain.” (Nasihati li Nisaa’, hal. 220)

Berdandanlah untuk Suami Tercinta

Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah berkata: “Berdandan dan menjaga kebersihan diri merupakan perkara yang disyari’atkan akan tetapi hanya dengan cara yang mubah. Allah ta’ala berfirman,أَوَمَنْ يُنَشَّأُ فِي الْحِلْيَةِ وَهُوَ فِي الْخِصَامِ غَيْرُ مُبِينٍ

“Dan Apakah patut (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam keadaan berperhiasan sedang Dia tidak dapat memberi alasan yang terang dalam pertengkaran.” (QS. Az-Zukhruf: 18)
Demikian pula kisah Ummu Sulaim ketika ditinggal mati oleh anaknya. Yaitu ketika suaminya Abu Thalhah pulang maka diapun menyajikan hidangan makan malam untuknya. Maka suaminya pun menikmati makanan dan minuman yang disajikannya. Kemudian dia berdandan untuk suaminya dengan dandanan terbaik di luar kebiasaan sebelumnya.” … … … “…’Aisyah radhiyallahu’anha pun sibuk untuk merawat diri dan berdandan untuk melayani Rasul shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam sehingga membuat sebagian hadits luput dari beliau.”
(Nasihati li Nisaa’, hal. 170)

Di dalam hadits Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang kriteria perempuan (isteri) yang terbaik. Maka beliau menjawab, “Yaitu perempuan yang menyenangkan suaminya apabila dipandang, taat kepada suami jika diperintah…” (HR. Nasa’i dan Ahmad, sahih, lihat Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal 456)

Abu Malik berkata: “Ketahuilah saudariku muslimah, disunnahkan (bagimu) memperhatikan urusan rambut dan menyisirnya, meminyaki dan mencucinya dan sebagainya agar engkau bisa tampil menyenangkan di hadapan suamimu. Tidak diragukan lagi bahwa membuat senang suami adalah sesuatu yang dituntut dalam koridor syari’at…” (Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal 412) Selain itu hendaknya dia rajin menggosok gigi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya bukan karena kekhawatiranku kalau memberatkan kaum beriman maka pastilah aku sudah perintahkan mereka mengakhirkan sholat ‘Isyak dan menggosok gigi setiap kali hendak sholat.” (HR. Bukhari dan Muslim) Perempuan juga diperbolehkan menggunakan wangi-wangian, baik wangi-wangian itu khusus untuk perempuan atau yang biasa dipakai kaum lelaki, dengan syarat hal itu dilakukan ketika berada di sisi suaminya saja. Dan apabila dia keluar rumah maka dia harus menghilangkan semerbak harum wewangian yang dikenakannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang diantara kalian (kaum perempuan) mendatangi masjid maka janganlah menyentuh minyak wangi.” (HR. Muslim dan Nasa’i) (lebih lengkap lihat Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal.411-426)

Selesai disusun, malam Jum’at, 2 Rabi’u Tsani 1428

Alhamdulillaahilladzi bini’matihi tatimmush shaalihaat

Abu Muslih Ari Wahyudi

Semoga Allah mengampuni

Dan memberikan taufiq kepadanya


***

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi

Artikel www.muslimah.or.id

Mengobral Aurat Merusak Masyarakat (1)

Seorang perempuan cerdik dan shalihah Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah berkata: “Sungguh, musuh-musuh Islam telah mengetahui bahwa keluarnya kaum perempuan dengan mempertontonkan aurat adalah sebuah gerbang diantara gerbang-gerbang menuju kejelekan dan kehancuran. Dan dengan hancurnya mereka maka hancurlah masyarakat. Oleh karena itulah mereka sangat bersemangat mengajak kaum perempuan supaya rela menanggalkan jilbab dan rasa malunya…” (Nasihati li Nisaa’, hal. 91) Beliau juga mengatakan: “Sesungguhnya persoalan tabarruj (mempertontonkan aurat) bukan masalah ringan karena hal itu tergolong perbuatan dosa besar.” (Nasihati li Nisaa’, hal. 95)


Mulia dengan Pakaian Takwa

Allah ta’ala berfirman,

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

“Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raaf: 26)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang aurat, maka beliau bersabda, “Jagalah auratmu, kecuali dari (penglihatan) suamimu atau budak yang kau punya.” Kemudian beliau ditanya, “Bagaimana apabila seorang perempuan bersama dengan sesama kaum perempuan ?” Maka beliau menjawab, “Apabila engkau mampu untuk tidak menampakkan aurat kepada siapapun maka janganlah kau tampakkan kepada siapapun.” Lalu beliau ditanya, “Lalu bagaimana apabila salah seorang dari kami (kaum perempuan) sedang bersendirian ?” Maka beliau menjawab, “Engkau lebih harus merasa malu kepada Allah daripada kepada sesama manusia.” (HR. Abu Dawud [4017] dan selainnya dengan sanad hasan, lihat Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 381)

Perintah Berjilbab

Allah ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di berkata: “Ayat yang disebut dengan ayat hijab ini memuat perintah Allah kepada Nabi-Nya agar menyuruh kaum perempuan secara umum dengan mendahulukan istri dan anak-anak perempuan beliau karena mereka menempati posisi yang lebih penting daripada perempuan yang lainnya, dan juga karena sudah semestinya orang yang menyuruh orang lain untuk mengerjakan suatu (kebaikan) mengawalinya dengan keluarganya sendiri sebelum menyuruh orang lain. Hal itu sebagaimana difirmankan Allah ta’ala (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” (Taisir Karimir Rahman, hal. 272)

Abu Malik berkata: “Ketahuilah wahai saudariku muslimah, bahwa para ulama telah sepakat wajibnya kaum perempuan menutup seluruh bagian tubuhnya, dan sesungguhnya terjadinya perbedaan pendapat –yang teranggap- hanyalah dalam hal menutup wajah dan dua telapak tangan.” (Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 382)

Perintah itu Khusus untuk Isteri Nabi ?

Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah berkata: “Ada segolongan orang yang mengatakan bahwa hijab (jilbab) adalah dikhususkan untuk para isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebab Allah berfirman (yang artinya): “Wahai para isteri Nabi, kalian tidaklah seperti perempuan lain, jika kalian bertakwa. Maka janganlah kalian melembutkan suara karena akan membangkitkan syahwat orang yang di dalam hatinya tersimpan penyakit. Katakanlah perkataan yang baik-baik saja.” (QS. Al-Ahzab: 32) Maka jawabannya adalah: Sesungguhnya kaum perempuan dari umat ini diharuskan untuk mengikuti isteri-isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam kecuali dalam perkara yang dikhususkan oleh dalil. Syaikh Asy-Syinqithi mengatakan di dalam Adhwa’ul Bayan (6/584) tatkala menjelaskan firman Allah: “Apabila kalian meminta sesuatu kepada mereka (isteri Nabi) maka mintalah dari balik hijab, yang demikian itu akan lebih membersihkan hati kalian dan hati mereka…” (QS. Al-Ahzab: 53) Alasan hukum yang disebutkan Allah dalam menetapkan ketentuan ini yaitu mewajibkan penggunaan hijab karena hal itu lebih membersihkan hati kaum lelaki dan perempuan dari godaan nafsu di dalam firman-Nya, “yang demikian itu lebih membersihkan hati mereka dan hati kalian.” merupakan suatu indikasi yang sangat jelas yang menunjukkan maksud keumuman hukum. Dengan begitu tidak akan ada seorangpun diantara seluruh umat Islam ini yang berani mengatakan bahwa selain isteri-isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam tidak membutuhkan kebersihan hati kaum perempuan dan kaum lelaki dari godaan nafsu dari lawan jenisnya…” “Beliau berkata: “Dengan keterangan yang sudah kami sebutkan ini maka anda mengetahui bahwa ayat yang mulia ini menjadi dalil yang sangat jelas yang menunjukkan bahwa wajibnya berhijab adalah hukum umum yang berlaku bagi seluruh kaum perempuan, tidak khusus berlaku bagi para isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam saja, meskipun lafal asalnya memang khusus untuk mereka, karena keumuman sebab penetapan hukumnya menjadi dalil atas keumuman hukum yang terkandung di dalamnya. Dengan itu maka anda mengetahui bahwa ayat hijab itu berlaku umum karena keumuman sebabnya. Dan apabila hukum yang tersimpan dalam ayat ini bersifat umum dengan adanya indikasi ayat Al-Qur’an maka ketahuilah bahwa hijab itu wajib bagi seluruh perempuan berdasarkan penunjukan Al Qur’an.” (Nasihati li Nisaa’, hal. 94-95)

Hakikat jilbab

Di dalam kamus dijelaskan bahwa jilbab adalah gamis (baju kurung panjang, sejenis jubah) yaitu baju yang bisa menutup seluruh tubuh dan juga mencakup kerudung serta kain yang melapisi di luar baju seperti halnya kain selimut/mantel (lihat Mu’jamul Wasith, juz 1, hal. 128, Al Munawwir, cet ke-14 hal.199)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di berkata: “Yang dimaksud jilbab adalah pakaian yang berada di luar lapisan baju yaitu berupa kain semacam selimut, kerudung, selendang dan semacamnya.” (Taisir Karimir Rahman, hal. 272)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan: “Jilbab adalah selendang yang dipakai di luar kerudung. Pendapat ini disampaikan oleh Ibnu Mas’ud, Abu ‘Ubaidah (di dalam Maktabah Syamilah tertulis ‘Ubaidah, saya kira ini adalah kekeliruan, -pent), Qatadah, Hasan Al Bashri, Sa’id bin Jubair, Ibrahim An-Nakha’i, Atha’ Al Khurasani dan para ulama yang lain. Jilbab itu berfungsi sebagaimana pakaian yang biasa dikenakan pada masa kini (di masa beliau, pent). Sedangkan Al Jauhari berpendapat bahwa jilbab adalah kain sejenis selimut.” (Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah Syamilah)

Syarat-Syarat Busana Muslimah

Para ulama mempersyaratkan busana muslimah berdasarkan penelitian dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai berikut:

Harus menutupi seluruh tubuh, hanya saja ada perbedaan pendapat dalam hal menutup wajah dan kedua telapak tangan. Dalilnya adalah QS. An-Nuur : 31 serta QS. Al-Ahzab : 59. Sebagian ulama memfatwakan bahwa diperbolehkan membuka wajah dan kedua telapak tangan, hanya saja menutupnya adalah sunnah dan bukan sesuatu yang wajib.
Pakaian itu pada hakikatnya bukan dirancang sebagai perhiasan. Dalilnya adalah ayat yang artinya, “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang bisa tampak.” (QS. An-Nuur : 31) Sebagian perempuan yang komitmen terhadap syari’at mengira bahwa semua jilbab selain warna hitam adalah perhiasan. Penilaian itu adalah salah karena di masa Nabi sebagian sahabiyah pernah memakai jilbab dengan warna selain hitam dan beliau tidak menyalahkan mereka. Yang dimaksud dengan pakaian perhiasan adalah yang memiliki berbagai macam corak warna atau terdapat unsur dari bahan emas, perak dan semacamnya. Meskipun begitu penulis Fiqhu Sunnah li Nisaa’ berpendapat bahwa mengenakan jilbab yang berwarna hitam itu memang lebih utama karena itu merupakan kebiasaan para isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pakaian itu harus tebal, tidak boleh tipis supaya tidak menggambarkan apa yang ada di baliknya. Dalilnya adalah hadits yang menceritakan dua golongan penghuni neraka yang salah satunya adalah para perempuan yang berpakaian tapi telanjang (sebagiamana tercantum dalam Shahih Muslim) Maksud dari hadits itu adalah para perempuan yang mengenakan pakaian yang tipis sehingga justru dapat menggambarkan lekuk tubuh dan tidak menutupinya. Walaupun mereka masih disebut orang yang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka itu telanjang.
Harus longgar, tidak boleh sempit atau ketat karena akan menampakkan bentuk atau sebagian dari bagian tubuhnya. Dalilnya adalah hadits Usamah bin Zaid yang menceritakan bahwa pada suatu saat beliau mendapat hadiah baju yang tebal dari Nabi. Kemudian dia memberikan baju tebal itu kepada isterinya. Namun karena baju itu agak sempit maka Nabi menyuruh Usamah agar isterinya mengenakan pelapis di luarnya (HR. Ahmad, memiliki penguat dalam riwayat Abu Dawud) Oleh sebab itu hendaknya para perempuan masa kini yang gemar memakai busana ketat segera bertaubat.
Tidak perlu diberi wangi-wangian. Dalilnya adalah sabda Nabi: “Perempuan manapun yang memakai wangi-wangian kemudian berjalan melewati sekelompok orang agar mereka mencium keharumannya maka dia adalah perempuan pezina.” (HR. An-Nasa’i, Abu Dawud dan Tirmidzi dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari) Bahkan Al-Haitsami menyebutkan bahwa keluarnya perempuan dari rumahnya dengan memakai wangi-wangian dan bersolek adalah tergolong dosa besar, meskipun dia diizinkan oleh suaminya.
Tidak boleh menyerupai pakaian kaum lelaki. Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat kaum laki-laki yang sengaja menyerupai kaum perempuan dan kaum perempuan yang sengaja menyerupai kaum laki-laki.” (HR. Bukhari dan lain-lain) Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, beliau berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat lelaki yang mengenakan pakaian perempuan dan perempuan yang mengenakan pakaian laki-laki.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad dengan sanad sahih)
Tidak boleh menyerupai pakaian khas perempuan kafir. Ketentuan ini berlaku juga bagi kaum lelaki. Dalilnya banyak sekali, diantaranya adalah kejadian yang menimpa Ali. Ketika itu Ali memakai dua lembar baju mu’ashfar. Melihat hal itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ini adalah pakaian kaum kafir. Jangan kau kenakan pakaian itu.” (HR. Muslim, Nasa’i dan Ahmad)
Bukan pakaian yang menunjukkan ada maksud untuk mencari popularitas. Yang dimaksud dengan libas syuhrah (pakaian popularitas) adalah: Segala jenis pakaian yang dipakai untuk mencari ketenaran di hadapan orang-orang, baik pakaian itu sangat mahal harganya –untuk memamerkan kakayaannya- atau sangat murah harganya –untuk menampakkan kezuhudan dirinya- Ibnu ‘Umar radhiyallahu’anhuma mengatakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang memakai busana popularitas di dunia maka Allah akan mengenakan busana kehinaan pada hari kiamat, kemudian dia dibakar api di dalamnya.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah dengan sanad hasan lighairihi) (syarat-syarat ini diringkas dengan sedikit perubahan dari Fiqhu Sunnah li Nisaa’, hal. 382-391)
Yang Boleh Melepaskan Jilbab

Allah ta’ala berfirman,

وَالْقَوَاعِدُ مِنَ النِّسَاءِ اللاتِي لا يَرْجُونَ نِكَاحًا فَلَيْسَ عَلَيْهِنَّ جُنَاحٌ أَنْ يَضَعْنَ ثِيَابَهُنَّ غَيْرَ مُتَبَرِّجَاتٍ بِزِينَةٍ وَأَنْ يَسْتَعْفِفْنَ خَيْرٌ لَهُنَّ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Dan perempuan-perempuan tua yang telah terhenti (dari haid dan mengandung) yang tiada ingin kawin (lagi), Tiadalah atas mereka dosa menanggalkan pakaian mereka dengan tidak (bermaksud) Menampakkan perhiasan, dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nuur: 60)

Ummu Abdillah Al-Wadi’iyah berkata: “Yang dimaksud dengan Al-Qawa’id adalah perempuan-perempuan tua, maka kandungan ayat ini menunjukkan bolehnya perempuan tua yang sudah tidak punya hasrat menikah untuk melepaskan pakaian mereka.”

Imam Asy-Syaukani mengatakan: “Yang dimaksud dengan perempuan yang duduk (Al-Qawa’id) adalah kaum perempuan yang sudah terhenti dari melahirkan (menopause). Akan tetapi pengertian ini tidak sepenuhnya tepat. Karena terkadang ada perempuan yang sudah terhenti dari melahirkan sementara pada dirinya masih cukup menyimpan daya tarik.” … … … “Sesungguhnya mereka (perempuan tua) itu diizinkan melepasnya karena kebanyakan lelaki sudah tidak lagi menaruh perhatian kepada mereka. Sehingga hal itu menyebabkan kaum lelaki tidak lagi berhasrat untuk mengawini mereka maka faktor inilah yang mendorong Allah Yang Maha Suci membolehkan bagi mereka (perempuan tua) sesuatu yang tidak diizinkan-Nya kepada selain mereka. Kemudian setelah itu Allah masih memberikan pengecualian pula kepada mereka. Allah berfirman: “dan bukan dalam keadaan mempertontonkan perhiasan.” Artinya: tidak menampakkan perhiasan yang telah diperintahkan untuk ditutupi sebagaimana tercantum dalam firman-Nya, “Dan hendaknya mereka tidak menampakkan perhiasan mereka.” Ini berarti: mereka tidak boleh sengaja memperlihatkan perhiasan mereka ketika melepas jilbab dan sengaja mempertontonkan keindahan atau kecantikan diri supaya kaum lelaki memandangi mereka…” (dinukil dari Nasihati li Nisaa’, hal. 87-88)

Syaikh Abu Bakar Al-Jaza’iri berkata: “Al-Qawa’idu minan nisaa’ artinya: kaum perempuan yang terhenti haidh dan melahirkan karena usia mereka yang sudah lanjut.” (Aisarut Tafasir, Maktabah Syamilah)

Syaikh As-Sa’di berkata: “Al-Qawa’idu minan nisaa’ adalah para perempuan yang sudah tidak menarik untuk dinikmati dan tidak menggugah syahwat.” (Taisir Karimir Rahman, Makbatah Syamilah)

Imam Ibnu Katsir menukil penjelasan Sa’id bin Jubair, Muqatil bin Hayan, Qatadah dan Adh-Dhahaak bahwa makna Al-Qawa’idu minan Nisaa’ adalah: perempuan yang sudah terhenti haidnya dan tidak bisa diharapkan melahirkan anak.” (Tafsir Ibnu Katsir, Maktabah Syamilah)

Adapun yang dimaksud dengan pakaian yang boleh dilepas dalam ayat ini adalah kerudung, jubah, dan semacamnya (lihat Aisarut Tafasir, Maktabah Syamilah)

Meskipun demikian Allah menyatakan: “dan berlaku sopan adalah lebih baik bagi mereka.” (QS. An-Nuur: 60) Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’iri menjelaskan: Artinya tidak melepas pakaian tersebut (kerudung dan semacamnya) adalah lebih baik bagi mereka daripada mengambil keringanan.” (lihat Aisarut Tafasir, Maktabah Syamilah)

****

Penulis: Ust. Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel www.muslimah.or.id