Harusnya Engkau Rasakan Hari Bahagiamu Wahai Kakakku


Tinggal berapa jam akan berlalu
Menanti hari yang teramat bersejarah bagi kakakku terutama
Penantian dari sebuah perjuangan batin yang merona
Dan himpitan sepi yang mencekam
Ada luka hati yang sulit disembuhkan
Puing-puing kesabaran, menjadikannya tegar
Membiarkan pahit, terasa manis walau galau dirasa
Mengharap dewi fortuna tetap disisinya
Tanpa terus berpaling dengan linangan air, yang menenangkannya
Saboplasma menambah episode-episode hidupnya
Bertahan tanpa ujung menjadi kepastian
Jerit batinnya, tak mampu mengalahkannya
Sampai detik dimana seharusnya bahagianya
Merengguk segala mimpi indahnya
Melepas sakit parahnya
Sungguh...harap, do'a, hanya ada untuknya dihari jadinya ini
Umur yang semakin berkurang jatahnya
Telah membuat diriku bertambah sedih dan pilu
Yang diri rasa semakin rapuh untuk bangga dihatinya
Duhai Rabbi...turunkanlah mukjizat-Mu dibumi ini
Untuk yang terkasih menuai segala usaha
Atas ketulusan, kemurahan hati, kebeningan nuraninya
Yang tak mudah lupakannya, dan menjadi tega tak mudah dirasa
Sedetik saja, berikan itu untuknya, aku rela menjadi jaminannya
Asal semua keindahan itu tak hanya sekedar mimpi
Derai mata ini jadikanlah awal jaminan, bahwa jiwa ini tak hanya ingin
Tapi realiata aku butuh teramat sangat
Allah...aku khawatir, esok hari Kau akan mencabut nyawaku tanpa ijin
Tanpa ijin juga Kau beri aku kesempatan atas penyaksian indahnya mimpi
Haruskah aku pergi tinggalkan segala yang fana ini dengan ketidak tenangan?
Pantaskah kecemasanku selama ini tak terbayarkan, meski walau hanya hitungan detik?
Akankah itu terjadi padaku duhai Rabbku...?
Aku memang tak pantas memaksaMu, ini bukan sebuah egois semata
Ada cinta tulus dan usaha pembuktian dalam rengekanku
Aku mohon Engkau berkehendak mendengar pun mengiyakannya
Hanya Engkau yang mempunyai segala daya dan kekuatan untuk wujudkannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tinggalkan kesan yah kawan-kawan