Menanti Bahagianya...


Alangkah sangat bahagia jika melihat orang terkasih bahagia, terlebih jika kebahagiaan itu dari diri kita, namun apa jadinya jika keinginan untuk membahagiakan orang terkasih tidak bisa terwujud dengan mudahnya, karena yang ingin dibahagiakan tidak memberi izin akan hal itu.

Dalam segenap do'a, harapan itu di curahkan.
"Allah... Engkau Maha Tahu apa yang ada dalam pikiranku, dengan itu maka berilah bahagia itu padanya, karena aku kesulitan untuk memberi, Engkau pula Maha Tahu apa yang terbaik buatnya, maka anugrahkan bahagia itu padanya tanpa harus dia terbebani".

Rinduku padamu yang mendorongku menulis ini, karena kasih sayangku padamu pula aku mampu berimajinasi dalam waktu yang cukup singkat, karena kau pasti mengenal diri aku yang tidak mudah menuangkan isi hatiku, kecuali pada orang tertentu yang sudah pasti orang itu sudah sangat akrab padaku. Namun saat ini aku buktikan padamu bahwa aku adalah adik yang selalu menyayangimu, yang selalu mengharapkan kebahagiaanmu,sehingga aku meluapkan apa yang saat ini aku rasakan, yaitu dalamnya rinduku padamu.

Sampai kapan kau acuhkanku dalam jauhmu?

Kapan tibanya aku bisa membahagiakanmu?

Kapan pula kau merangkulku dalam kebanggaanmu padaku?

Kapan aku mendapat senyum tulus akan bahagiamu?

Kapan pula aku mendapat kesempatan untuk duduk dengan candamu?

mba'...aku senantiasa menantimu dengan do'a dan sabar...

1 komentar:

  1. ima....kaka' mampir nih, trus dapetin tulisan ima ini deh, kaka sangat tau ima begitu merindukan mba' ifah, ima tidak sendiri, yah kaka' tau kaka' memang bukan kaka' kandung ima, tapi demi Allah, kaka' udah anggep ima selayaknya adik kandung kaka'. sabar yah sayang, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar

    BalasHapus

tinggalkan kesan yah kawan-kawan